KMAN VI di Jayapura Papua
Sekjen AMAN: Masyarakat Adat Pertahanan Pertama Bangsa Indonesia Hadapi Krisis Iklim dan Ekonomi
Menurutnya, persoalan yang paling urgen yang harus direalisasikan adalah Undang-Undang (UU) Masyarakat Adat.
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Haryanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SENTANI - Masyarakat adat merupakan pertahanan pertama Bangsa Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) periode 2022-2027 Rukka Sombolinggi saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Stadion Barnabas Youwe, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Minggu (30/10/2022) sore.
Perlindungan terhadap masyarakat adat, kata Rukka Sombolinggi, harus mendapat kepastian yang solid.
Sehingga, ancaman-ancaman yang mengancam keutuhan bangsa ini dapat diatasi.
"Banyak bukti bahwa pertahanan pertama Indonesia bahkan dunia adalah masyarakat adat. Sehingga ke depan perlindungan terhadap wilayah adat, sistem dukungan terhadap yang ada di negara ini harus dipastikan solid dan kuat," ujarnya.
Baca juga: Wisata Kuliner Nusantara KMAN VI, Coto Makassar Diserbu Pengunjung
Menurutnya, persoalan yang paling urgen yang harus direalisasikan adalah Undang-Undang (UU) Masyarakat Adat.
"Yang paling urgen adalah masyarakat adat tentu saja UU Masyarakat Adat yang sesuai dengan aturan masyarakat adat dan sesuai aspirasi," ucapnya.
Ditambahkannya, undang-undang adat bertujuan untuk memastikan Bangsa Indonesia bisa keluar dari krisis yang berkepanjangan.
Khususnya yang terkait dengan hak-hak masyarakat adat.
Baca juga: Rukka Sombolinggi, Perempuan Berdarah Toraja Terpilih Kembali jadi Sekjen AMAN Periode 2022-2027
"Apalagi ke depan ini kita telah dan akan menghadapi krisis iklim serta ekonomi. Tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejaterahan masyarakat," pungkasnya. (*)
