Liga 1 2022
Reaksi Persis Solo soal PSSI Putuskan Percepat KLB: Jangan Sekedar Cepat, tapi Tepat Sasaran
Persis Solo menanggapi langkah PSSI yang memberi sinyal untuk proses Kongres Luar Biasa (KLB) dipercepat.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Persis Solo menanggapi langkah PSSI yang memberi sinyal untuk proses Kongres Luar Biasa (KLB) dipercepat.
Sebelumnya, Persis Solo menjadi klub yang mengirim surat desakan agar PSSI segera menggelar KLB untuk bertanggung jawab atas insiden tragedi Kanjuruhan.
Tuntutan yang disampaikan Persis Solo tertuang dalam surat yang dikirimkan klub kepada PSSI per tanggal 25 Oktober 2022.
Baca juga: Rajin Gelar Uji Tanding, Persis Solo Masih Punya Catatan Khusus yang Harus Diperbaiki
Di antaranya, pengusutan tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan, memberi hak ganti kerugian kepada seluruh korban tragedi Stadion Kanjuruhan, dan mereformasi jajaran Exco.
Penggantian direktur operator liga, amandemen statuta PSSI, dan Asprov memiliki program kerja yang konkret menjadi tuntutan lain yang disampaikan Persis Solo.
Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona mengharapkan poin yang dituntut pihaknya juga diperhatikan oleh PSSI.
"Ya, harapan kami bukan cuma sekadar cepat digelar tapi tepat sasaran. Karena poin tuntutan kita jelas, ada 6 hal yang harus dipenuhi," ucap Bryan.
"Kalaupun nanti (KLB PSSI) digelar lebih cepat, tugas Persis adalah mengawal pelaksanaannya," kata Bryan.
Baca juga: Langkah Persis Solo Desak PSSI Gelar KLB Dapat Dukungan dari Pasoepati: Manis Pahit Harus Bersama
Perjalanan KLB yang akan Digelar PSSI
PSSI sudah memutuskan untuk mempercepat agenda Kongres Luar Biasa (KLB).
Keputusan percepatan Kongres Luar Biasa PSSI ini juga tidak lepas dari tragedi Kanjuruhan yang sudah menewaskan banyak orang.
Berdasarkan laporan terakhir, sudah ada 135 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya menderita luka-luka akibat tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, yang berakhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu berjuluk Bajul Ijo, pada 1 Oktober 2022 lalu.
Korban jiwa banyak yang berjatuhan dalam tragedi Kanjuruhan akibat berdesak-desakkan menuju pintu keluar dari Stadion Kanjuruhan, selepas aparat keamanan menembakkan gas air mata.
Situasi diperparah oleh pintu keluar Stadion Kanjuruhan yang sebagian besar tertutup, sehingga menyulitkan para suporter yang ingin menyelamatkan diri.
Baca juga: Jawab Desakan Persis Solo dan Persebaya, PSSI bakal Gelar KLB: Exco Tidak Ingin Terjadi Perpecahan