Papua Barat Sangat Minim Produksi Beras, tapi Surplus Ribuan Ton Ikan Segar, Ini Saran BPS
Produksi beras di Papua Barat hanya mampu menjawab sekitar 23 persen dari total permintaan lokal, sedangkan surplus ikan segar mencapai 186.561 ton.
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Produksi cabai rawit dalam setahun sekitar 3.277 ton dengan jumlah rata-rata permintaan dalam daerah 2.073 ton sehingga surplus cabai rawit di Papua Barat mencapai 1.204 ton.
Untuk daging ayam ras, jumlah permintaan dalam setahun mencapai 6.218 ton dengan produksi lokal hanya 1.115 ton.
Akibatnya, Papua Barat membutuhkan pasokan tambahan 5.103 ton daging ayam ras dari luar daerah setahun.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Canangkan Penanaman Cabai Serentak di Kabupaten Sorong
Sama halnya dengan telur ayam ras dengan jumlah permintaan setahun 6.931 ton sedangkan kemampuan produksi lokal hanya 1.148 ton atau mengalami defisit 5.783 ton.
Selanjutnya, permintaan cabai merah dalam setahun mencapai 2.073 ton sedangkan kemampuan produksi lokal hanya 1.168 ton artinya terjadi defisit 905 ton.
Produksi bawang merah di Papua Barat selama setahun 184 ton lebih rendah dari jumlah permintaan sebanyak 2.798 ton, atau mengalami kekurangan 2.614 ton.
Untuk bawang putih, Papua Barat sangat bergantung terhadap kelancaran distribusi dari Makassar dan Surabaya.
Lalu, produksi beras di Papua Barat hanya mampu menjawab sekitar 23 persen dari total permintaan konsumsi.
Pasokan beras lokal berasal dari tiga kabupaten di Papua Barat yaitu Manokwari (56 persen), Manokwari Selatan (16 persen), dan Sorong (16 persen). (*)