Paulus Waterpauw Nobar Film Anak Disabilitas, Kepala SLB Manokwari: Semoga Ada Perhatian Pemda
"Saya senang sekali bisa nobar (nonton bareng) film Tegar dengan bapak gubernur," kata Elisabeth Lin Aibesa.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Elias Andi Ponganan
Kendati begitu, Emma berharap perhatian Pj Gubernur Papua Barat kepada anak penyandang disabilitas tak usai pada nobar film Tegar.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi anak-anak disabilitas saat ini adalah menyemai kesetaraan dalam pendidikan.
Walaupun SLB Panca Kasih Manokwari merupakan satu-satunya sekolah untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Manokwari, namun Emma mengaku masih kekurangan tenaga guru.
Baca juga: Otonomi Khusus dan Dilema Kesejahteraan hingga Pendidikan Orang Papua
Baca juga: Hadiri Paripurna DPRD Fakfak, Paulus Waterpauw Janji Fokus pada Pendidikan di Papua Barat pada 2023
Emma mengatakan, saat ini jumlah guru hanya tujuh orang dengan status honorer daerah.
Jumlah ini tidak sebanding dengan banyaknya siswa SLB yang mencapai 80 orang.
"Saya sendiri yang PNS (Pegawai Negeri Sipil). Tahun 2024, saya sudah pensiun," kata Emma.
Emma yakin melalui film Tegar ini memantik kesadaran bahwa anak-anak SLB juga bisa mandiri, asalkan dilatih di tangan yang tepat, satu di antaranya adalah para guru.
Sehingga, dia sangat berharap kedepannya, jumlah guru di SLB Panca Kasih bisa bertambah sambil dilengkapi fasilitas pendukung pembelajaran. (*)