Asal Mula dan Kronologi KKB Baku Tembak dengan Polisi Tewaskan Satu Warga di Yapen Papua

Peristiwa serangan KKB ke polisi berawal saat Kepolisian hendak membuka palang jalan di Yapen Papua

Editor: Haryanto
ist/ho
Mobil polisi terbakar, di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan asal mula dan kronologi yang menyebabkan baku tembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan petugas kepolisian, di Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022) sekira pukul 12.20 WIT.

Dijelaskan, peristiwa serangan KKB ke polisi berawal saat Kepolisian hendak membuka palang jalan.

Peristiwa itu terjadi di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubeba-Angkaisera, Kampung Tindaret, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen.

Ketika polisi hendak membuka palang jalan tersebut, KKB kemudian menembaki aparat yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Selanjutnya, anggota Kepolisian merespons serangan tersebut dengan cara menembak balik ke arah KKB.

Ahmad Musthofa Kamal, menjelaskan Polisi dan KKB terlibat adu tembak selama kurang lebih 1 jam.

Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, selain menembak, KKB juga melempari anggota Kepolisian menggunakan bom molotov.

"Akhirnya terjadi kontak tembak, sembari anggota mencari posisi yang aman dan memperhatikan pelaku penembakan yang berada di ketinggian," kata Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: KKB Serang 6 Tukang Ojek di Pegunungan Bintang, 2 Orang Meninggal Dunia, Evakuasi Terhambat Cuaca

Akibat dari serangan tersebut, seorang operator sensor atas nama Yeferson Sayuri yang ikut dalam rombongan Polisi itu meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Papua menjelaskan, Yeferson Sayuri merenggang nyawa usai kena tembakan KKB di bagian punggung.

"Korban tadi malam sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan," ungkap mantan Kapolres Halmahera Selatan itu.

Baca juga: Dana Desa di Bintuni Mengalir ke KKB, BNPT Tunggu Hasil Penyelidikan Kepolisian

Selain menewaskan seorang petugas sensor, KKB juga membakar 2 unit kendaraan milik Polres Kepulauan Yapen dan satu mobil rusak berat.

Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menerangkan, adanya korban jiwa dalam insiden serangan ini tak terlepas dari posisi aparat Kepolisian saat kontak tembak.

Sebab, menurutnya, KKB berada di posisi ketinggian, padahal aparat Kepolisian sudah memberikan perlawanan dengan cara menembak balik.

"Memang kontak tembak ini tidak bisa dipungkiri karena posisi mereka berada di ketinggian, anggota sudah berupaya melakukan pembalasan dan mencari posisi yang menguntungkan," imbuhnya.

Baca juga: KKB Serang dan Bakar Kamp Tambang 81 di Pegunungan Bintang Papua, 1 Pekerja Meninggal

Halaman
12
Sumber: Tribun papua
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved