Provinsi Papua Barat Daya

Yanto Ijie Disebut Pahlawan Kesiangan, Yan Piter: Namanya Tak Ada di Tim Deklarator Papua Barat Daya

Menurutnya, sejarah perjuangan pembentukan Papua Barat Daya, termasuk panitia dan tim deklarator tercantum dalam SK yang diterbitkan DPR Papua Barat.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
KLARIFIKASI : Sekretaris Tim Presidium Pemekaran Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Yan Piter Bosawer mengklarifikasi terkait ada klaim Yanto Amos Ijie bahwa dia adalah juru bicara tim deklarator, Rabu (14/12/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Sekretaris Tim Presidium Pemekaran Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Yan Piter Bosawer mengklarifikasi klaim Yanto Amos Ijie sebagai juru bicara tim deklarator.

Yan Piter menyebut Yanto Amus Ijie tidak pernah terlibat di dalam struktur tim pejuang pembentukan Papua Barat Daya.

"Yang bersangkutan sudah menjadi ASN di Provinsi Irian Jaya Barat yang sekarang namanya Provinsi Papua Barat," kata Yan Piter Bosawer kepada TribunPapuaBarat.com, Rabu (14/12/2022).

Saat itu, ucapnya, Yanto Amos Ijie mengabdi total kepada Gubernur Irian Jaya Barat Letjen Purn Abraham O Atururi.

Sikap Yanto Ijie sekarang yang mengeluarkan banyak pernyataan dinilai pahlawan kesiangan.

Sebagai intelektual muda, Yanto Amus Ijie diharapkan mempunyai etika dan attitude menyampaikan informasi yang realistis dan proporsional.

Baca juga: Besok Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Dilantik, Yanto Ijie: Kami Dukung Keputusan Presiden

Ia juga menyayangkan pernyataan Yanto dalam kunjungan Wakil Menteri Dalam Negeri mewakili lembaga.

"Itu sangat salah, beliau perlu tertib dan tahu diri dan tidak perlu sampai mengintervensi tugas-tugas yang sedang dilakukakan oleh pemerintah ataupun tim yang dipercayakan oleh pemerintah," ujar Yan Piter Bosawer.

Menurutnya, sejarah perjuangan pembentukan Papua Barat Daya, termasuk panitia dan tim deklarator tercantum dalam SK yang diterbitkan DPR Papua Barat.

Ia menyebut awalkan panitia pemekaran dipimpin Yosafat Kambu (ketua) dan Andi Asmuruf (sekretaris umum).

"Di situ, nama saudara Yanto Ijie tidak ada dalam panitia," ujar Yan Piter Bosawer.

SK berikut yang diperbaharui pada 2010 juga tidak mencantumkan nama Yanto Amus Ijie.

Baca juga: Pj Gubernur Papua Barat Daya Akan Dijemput dengan Upacara Adat, Suku Moi yang Pimpin

Kemudian saat ada Tim Presidium, nama Yanto Ijie juga tidak ada di dalamnya.

"Orang tahu siapa saja yang berjuang, banyak orang yang berjuang untuk memekarkan provinsi PBD, tapi mereka tidak berkoar-koar di publik," katanya.

Yanto, ucapnya, seharusnya membuat pernyataan yang edukatif dan informatif kepada masyarakat, tanpa ditunggangi kepentingan.

PROVINSI PBD: Juru bicara Tim Deklator Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Yanto Amus Ijie, menepis isu bahwa kehadiran provinsi ke-38 di Indonesia itu hanya untuk kelompok tertentu, Kamis (1/12/2022).
PROVINSI PBD: Juru bicara Tim Deklator Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Yanto Amus Ijie, menepis isu bahwa kehadiran provinsi ke-38 di Indonesia itu hanya untuk kelompok tertentu, Kamis (1/12/2022). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/PETRUS BOLLY LAMAK)

"Selama ini dia ribut sana sini, kami diam saja. Kenapa saya harus menyikapi hal ini? Karena saya rasa, ini sudah terlalu berlebihan dan over acting," ucap dia.

"Semua yang disampaikan Yanti Ijie atas nama Jubir itu tidak benar dan inkonstutisional. Semua berita yang disampaikannya tidak sah," kata Yan Piter Bosawer.

Baca juga: Jumlah ASN Papua Barat yang Siap Digeser ke Papua Barat Daya, Plt Sekda: Tersisa 59 Orang

Menurutnya, perjuangan pembentukan provinsi Papua Barat Daya sudah selesai, kini tinggal membangun DOB baru ini.

"Kami imbau kepada seluruh warga untuk berpartisipasi aktif bersama tim yang ada untuk menjemput Pj Gubernur Barat Daya dari Jakarta," katanya.

"Imbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang di luar sana," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat sebaiknya percaya pada Pj Gubernur Papua Barat untuk membangun pelayanan terhadap rumah sakit.

"Kami hanya menyambut dengan senang dan gembira dan menunggu pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat di Sorong Raya," kata ujar Yan Piter Bosawer.

"Mereka hanya provokator yang bisa menghambat pembangunan. Kalau tidak mau mengikuti kebijakan pembangunan dari negara, dia harus memberikan win-win solution, apa alternatif yang dia mau kasih untuk membangun masyarakat menjadi maju dan sejahtera," jelas dia. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved