Gara-gara Isu Tsunami Setelah Gempa Bumi, Ribuan Warga Jayapura Mengungsi, Berikut Indikator Tsunami
Ribuan warga Jayapura tersebut mengungsi menyusul isu tsunami setelah gempa bumi bermagnitudo 5,2 pada Selasa (3/1/2023) pukul 21.55 WIT.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Sebanyak 2.100 warga Jayapura, Papua, yang tinggal di pesisir pantai mengungsi ke beberapa titik.
Ribuan warga Jayapura tersebut mengungsi menyusul gempa bumi bermagnitudo 5,2 pada Selasa (3/1/2023) pukul 21.55 WIT.
Gempa itu merupakan gempa bumi terbesar di Jayapura dalam empat hari terakhir.
Isu akan terjadi tsunami pun beredar di media sosial.
Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep A M Khalid, menyebut isu tsumani itu membuat para warga pesisir langsung mengungsi.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang 2 Daerah di Papua Barat, BMKG Sorong: Kami Melakukan Monitor
Menurut Asep Khalid, setelah gempa bumi itu, warga juga menerima laporan adanya air laut yang surut.
Kabar itu membuat para warga panik dan mengungsi.
Mayoritas warga yang mengungsi dari distrik Jayapura utara.
"Kurang lebih total 2.100 warga yang mengungsi dan tersebar di berbagai titik di Kota Jayapura," kata Asep Khalid dikutip dari TribunPapua.com.
Padahal, ucapnya, isu tsunami setelah gempa bumi itu merupakan kabar bohong atau hoaks.
"Sangat disayangkan menyebar dengan cepat soal akan ada tsunami dan laporan air surut itu," kata Asep Khalid.
Baca juga: BREAKING NEWS - Gempa Bumi Guncang Teluk Wondama Papua Barat Berkekuatan 4,7 Pusat Gempa di Darat
Untuk meredam hoaks itu, petugas berkeliling titik pengungsian untuk menjelaskan situasi sebenarnya dan meminta warga kembali ke rumah masing-masing.
"Kami berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tsunami apabila terjadi itu, ada indikatornya. Soal pasang surut itu memang fenomena alam alamiah," ujarnya.
Pada Rabu (4/1/2023) malam, ucapnya, sudah tidak ada warga yang mengungsi.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, Heri Purnomo, mengatakan pasang surut air laut di Jayapura bukan pertanda tsunami.
"Sesuai dengan data memang dalam 24 jam normalnya mengalami 2 kali pasang dan 2 kali surut," katanya dikutip dari TribunPapua.com.
Baca juga: Paulus Waterpauw Serahkan Bantuan Kemanusiaan Pemda Papua Barat untuk Korban Gempa Cianjur
Ia berharap warga tidak panik karena tsunami memiliki banyak indikator.
"Tsunami itu tidak terjadi begitu saja atau secara tiba-tiba," kata Heri Purnomo.
Beberapa indikator itu adalah gempa bermagnitudo minimal 6,9 dan pusat gempa berada di kedalaman laut.
"Pusat gempa di laut dan kedalaman kurang lebih 10 km. dengan energi besar tersebut baru berpotensi mengangkat gelombang ke daratan," katanya.
334 kali gempa dalam 3 hari
Selama tiga hari berturut-turut, mulai dari Senin (2/1/2023) hingga Rabu (4/1/2023), Kota Jayapura diguncang gempa bumi.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Yustus Rumakiek, menyebut ada 334 kali gempa bumi yang tercatat hingga Rabu pukul 23.00 WIT.
Baca juga: Paulus Waterpauw Serahkan Bantuan Kemanusiaan Pemda Papua Barat untuk Korban Gempa Cianjur
"40 di antaranya dirasakan oleh masyarakat," kata Yustus Rumakiek dikutip dari Kompas.com.
Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji, mengatakan fenomena gempa bumi di Jayapura masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Menurutnya, gempa bumi di Jayapura karena sesar aktif yang melintasi Kota Jayapura.
Gempa berkekuatan terbesar terjadi pada Selasa (3/1/2023) pukul 21.55 WIT.
Gempa bumi bermagnitudo 5,2 tersebut tidak memicu tsunami.
Menurut Danang Pamuji, tsunami hanya akan terjadi jika gempa bumi bermagnitudo lebih 6,5.
Ia mengimbau masyarakat di pesisir pantai segera mengevakuasi diri ke tempat di ketinggian jika ada gempa bumi besar lebih dari 10 detik.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masyarakat Jayapura Termakan Berita Hoaks Tsunami, 2100 Warga Pesisir Pantai sempat Mengungsi
PMI Papua Barat Gelar Musprov, Pengurus Baru Diharap Bantu Masyarakat Soal Stok Darah |
![]() |
---|
PGGP Kaimana Gelar Konferensi ke-II Tahun 2025: Evaluasi Pelayanan dan Pemilihan Pengurus Baru |
![]() |
---|
Dispora Kaimana Gelar Workshop Kewirausahaan Pemuda 2025 |
![]() |
---|
Bimas Islam Kemenag Papua Barat Gelar Layanan Literasi Keagamaan Islam di Manokwari. |
![]() |
---|
Pertama di Papua Barat, MTQ ke-XI Fakfak akan Terapkan Sistem Penilaian Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.