11.000 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Turki, Rumah Mulai Sakit Kehabisan Listrik dan Obat

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa Turki

|
Tribunnews/Adem ALTAN/AFP
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang ditemukan meninggal satu hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda Kahramanmaras di tenggara Turki, pada 7 Februari 2023. Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh saat mereka menggali korban selamat yang terkubur. Gempa bumi itu menewaskan lebih dari 11.000 orang. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Hingga Rabu (08/02/2023) malam WIB, lebih 11.000 orang meninggal dunia di Turki dan Suriah akibat gempa bumi di Turki.

Dampak gempa Turki bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) itu juga mengakibat puluhan orang terluka.

Tim penyelamat pun berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan bangunan.

Cuaca yang sangat dingin di Turki dan Suriah semakin membahayakan korban selamat dan mempersulit upaya penyelamatan.

"Waktu hampir habis. Tiap detik bisa berarti menyelamatkan nyawa," kata tim penyelamat White Helmets.

Baca juga: UPDATE Korban Meninggal Gempa Turki M 7,8 Lebih dari 3.823 Jiwa, Berikut Detik-detik Videonya

Shreen Mahmoud dari badan amal Muslim SKT Welfare yang berbasis di Inggris kepada BBC Radio 5 Live mengatakan kehancuran akibat gempa bumi itu meluas di Suriah.

Rumah sakit mulai menghadapi berbagai masalah untuk merawat pasien.

"Rumah sakit di Suriah utara kehabisan bahan bakar dan listrik, mereka membutuhkan diesel untuk generator. Mereka membutuhkan obat penghilang rasa sakit, antibiotik, semua obat,” kata Shreen Mahmoud.

Melansir CNN.com, gempa Turki kali ini adalah satu di antara yang terparah dalam 100 tahun terakhir.

Berikut beberapa gempa bumi mematikan di Turki dalam tiga dekade terakhir:

Baca juga: Lebih dari 2.300 Orang Meninggal Dunia di Turki dan Suriah Akibat Gempa di Turki

Gempa bumi Izmit, Agustus 1999

Dilansir thequint.com, pada 1999, Izmit, sebuah kota di barat laut Turki, menjadi saksi gempa paling mematikan yang pernah terjadi negara itu.

Pada 17 Agustus 1999 sekira pukul 03:00 waktu setempat, Turki diguncang gempa bumi bermagnitudo 7,4 berpusat di dekat Izmit.

Akibat gempa yang juga disebut gempa Kocaeli itu, lebih dari 17.000 orang meninggal dan 500.000 warga kehilangan tempat tinggal.

Bangunan-bangunan runtuh, termasuk markas Angkatan Laut Turki dan kilang minyak di Izmit.

Gempa Elazig, Maret 2010

Gempa Elazig, magnitudo 6,1, melanda Başyurt di Elazig Turki timur pada 8 Maret 2010.

Gempa tersebut merenggut 42 nyawa dan menyebabkan 74 orang luka-luka.

Banyak orang terluka setelah melompat dari gedung untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Pulau Numfor Papua Dirasakan di Mansel, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Van City, Oktober 2011

Gempa dengan magnitudo 7,2 melanda wilayah dekat kota Ercis dan Van di timur Turki pada 23 Oktober 2011.

Gempa yang terjadi pada tengah hari, pukul 13.40, tersebut mengakibatkan lebih dari 600 orang meningggal dan ribuan orang terluka.

Getaran gempa dan gempa susulan dirasakan hingga ke Rusia selatan dan Yordania.

Turki bagian timur, Januari 2020

Baca juga: Ada Fenomena Aneh di Kepulauan Tanimbar Setelah Gempa di Maluku, Ini Penjelasan Kominfo

Gempa berkekuatan 6,7 mengguncang Turki timur pada Januari 2020.

Sedikitnya 22 orang meninggal dunia dan ratusan orang terluka akibat gempa bumi itu.

Getaran gempa Turki itu terasa hingga di Suriah, Georgia, dan Armenia.

Gempa Laut Aegean, Oktober 2020

Saat itu, 24 orang orang di Turki meninggal dunia akibat gempa bermagnitudo 7.0.

Pusat gempa bumi itu dekat di Samos, pulau di Yunani di Laut Aegean dekat pantai Turki.

Itu sebabnya, dampak gempa bumi kali itu menelan lebih banyak korban di Yunani.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gempa Turki: Kematian Mencapai 11.000, Udara Dingin Perlambat Upaya Penyelamatan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved