Anggota DPD RI Sebut Lapas Sorong Over Kapasitas dan Tak Layak: Ada yang Tidur di Bawah Kolong

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Anggota DPD RI Dapil Papua Barat, Muhammad Sanusi Rahaningmas, melakukan kunjungan ke Lapas Kelas II B Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Kunjungan tersebut bertujuan mengecek kondisi bangunan dan warga binaan di Lapas Kelas II B Sorong.

"Kita lihat bangunan yang tadinya kapasitas hanya 246 orang, sekarang malah sudah lebih dari itu," ujar Sanusi, kepada TribunSorong.com, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Pemda Kota Sorong dan BPJS Kesehatan Sepakati UHC Non Cut Off, Termasuk untuk Peserta Mandiri

Hingga kini jumlah warga binaan di Lapas Kelas II B Sorong, Papua Barat Daya, membludak mencapai 537 orang.

Melihat kondisi ini Sanusi menilai secara tidak langsung Lapas Kelas II B Sorong sudah masuk kategori over kapasitas.

"Kondisi warga binaan di Lapas Kelas II B Sorong, sudah tidak lagi manusiawi karena tidurnya harus berdesakan," tuturnya.

Ia mengakui, semua warga di dalam Lapas Kelas II B Sorong, pernah melakukan pelanggaran hukum di negara Indonesia.

Hanya saja, negara (pemerintah) harus hadir dan memperlakukan mereka selayaknya manusia dan anak bangsa pula.

Baca juga: Pembagian 6 Dapil DPRD Kabupaten Jombang di Pemilu 2024, Dapil 2 dan 3 Kursi Terbanyak

"Jangan lagi menyengsarakan anak bangsa yang ada di Lapas Sorong, negara haruS hadir dan lihat kondisi mereka," imbuhnya.

Olehnya itu, Sanusi meminta semua pihak agar bisa melihat kondisi para nara pidana di Lapas Kelas II B Sorong.

"Pemerintahan dan negara harus buka mata agar melihat tempat ini, karena sudah tidak layak," ungkap Sanusi.

"Sudah tidak lagi manusiawi karena ada beberapa warga harus tidur di bawah kolong."

Pihaknya meminta agar persoalan Lapas Kelas II B Sorong, harus segera diperhatikan oleh pemerintah Kota Sorong, dan bahkan di tingkat pusat.(*)