Simulasi KM Sabuk Nusantara Tujuan Ambon Terbakar di Sorong, Ratusan Penumpang Terjun ke Laut

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 80 membuat 600 penumpang tujuan Ambon mengalami kebakaran di perairan Selat Sele, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Mendengar kejadian itu, personel gabungan dikerahkan ke lokasi agar mengamankan para penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) dari dalam KM tersebut.

Hal itu merupakan bagian dari rangkaian simulasi dalam rangka latihan Search dan Rescue (SAR) Koarmada III di Selat Sele, pada Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Simulasi Ratusan Orang di Sorong Serang Markas Koarmada III, Diduga Termakan Isu Hoaks

Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI (Han) Rudhi Aviantara mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah antisipatif ketika ada kecelakaan laut.

"Simulasi ini ceritanya ada KM Sabuk Nusantara 80 membawa 600 penumpang dari Sorong menuju ke Ambon terbakar di Selat Sele," ujar Rudhi.

Di tengah perjalanan, KM Sabuk Nusantara itu mengalami kebakaran di tengah laut.

"Kita ilustrasikan kejadian bermula dari kosleting listrik perairan Selat Sele, Kabupaten Sorong," tuturnya.

Baca juga: Koarmada III Sorong Selamatkan Sandera di Kilang Kasim saat Simulasi Pengamanan Objek Vital

Saat terjadi insiden tersebut, ratusan penumpang di KM Sabuk Nusantara langsung memilih lompat ke dalam air.

Pada saat bersamaan cuaca buruk pun melanda perairan Selat Sele, Sorong, yang mengakibatkan beberapa penumpang tenggelam lantaran hanyut terbawa arus.

"Beberapa penumpang menggunakan pelampung seadanya, sementara ada beberapa orang mengalami luka bakar saat insiden," jelas Rudhi.

Baca juga: Danpasmar 3 Bekali Prajurit Satgas Pulau Terluar: Hindari Pelanggaran Hukum

Olehnya itu, sejumlah tim gabung pun dikerahkan agar melakukan penyelamatan bagi para penumpang di perairan Sorong.

Penyelamatan itu melibatkan KRI Layaran 854, KRI Madidihan 855, KAL Wayag, Sea Rider Kopaska, Unit PK Dislambar dan alat.

"Simulasi ini juga merupakan wujud penjabaran sinergi dan solidaritas TNI-Polri serta potensi SAR di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya," imbuhnya.

(*)