Berita Kota Sorong

Lokasi Sempit, Penyebab Petugas Sulit Padamkan Kobaran Api di Pasar Baru Kota Sorong

Upaya pemadaman semalam membutuhkan waktu tiga hingga empat jam lebih. Tak hanya itu, seluruh lampu lampu di lokasi kejadian sontak dipadamkan.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Libertus Manik Allo
Tribunpapuabarat.com//Safwan Ashari
KEBAKARAN - Kondisi bangunan di Pasar Baru, Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang berhimpitan membuat petugas dan warga kesulitan menjinakkan api, Kamis (23/3/2023) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan, petugas mengalami kesulitan saat hendak memadamkan api di Pasar Baru, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

"Upaya pemadaman semalam membutuhkan waktu tiga hingga empat jam lebih," ujar Happy kepada awak media di lokasi, Kamis (23/3/2023).

Pasalnya, kejadian kebakaran berada di dalam lokasi (gang) yang sempit.

Baca juga: Kisah Heroik Pria Baju Putih Selamatkan Lansia dari Kobaran Api yang Menghanguskan Puluhan Rumah

Baca juga: Kebakaran di Pasar Baru Kota Sorong Diduga Akibat Kompor, 80 Rumah Hangus Terbakar

Tak hanya itu, seluruh lampu lampu di lokasi kejadian sontak dipadamkan, sehingga jarak pandangan pun terbatas.

"Lokasinya memang berada di tempat padat penduduk, akhirnya petugas dan para warga yang ikut memadamkan api mengalami kesulitan," tuturnya.

Data Rumah

Sebelumnya, Happy mengaku kebakaran di Pasar Baru, Kota Sorong, diduga akibat kompor minyak sedang dinyalakan.

"Olah tempat kejadian perkara (TKP) saat ini belum selesai, namun memang dugaan sementara adalah kompor minyak," ujar Happy, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (23/3/2023).

Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil akhir dari olah TKP yang akan dilaksanakan di lokasi.

"Data yang sudah kami himpun warga yang tinggal di lokasi kejadian berada dikisaran 82 Kepala Keluarga atau KK," tuturnya.

Happy menuturkan, sekira 80 an rumah yang ikut terbakar saat kejadian tersebut.

Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil olah TKP akhir dari anggota di lokasi.

"Rumah yang di lokasi ada 80 unit dan kalau KK bisa lebih dari 82 karena satu hunian ada beberapa di dalam," jelasnya.

Hingga kini, pihaknya belum bisa mendapat data terkait kerugian setelah kejadian tersebut.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved