Tablo Penyaliban Yesus pada Jumat Agung oleh OMK Imanuel Sanggeng Manokwari, Umat Teteskan Air Mata
ikhtiar OMK Imanuel Sanggeng itu membuat umat sampai meneteskan air mata menyaksikan Yesus merintih kesakitan ditindih salib kayu
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Gereja Katolik di seluruh dunia memasuki hari terakhir rangkaian Tri Hari Suci tahun ini, yakni Vigili Paskah pada Sabtu (8/4/2023).
Perayaan Sabtu Haleluyah mengajak umat bersiap-siap dalam sukacita menantikan kebangkitan Tuhan Yesus pada Minggu Paskah.
Sehari sebelumnya, Jumat (7/4/2023), umat diajak mengenang kembali sengsara dan wafat Tuhan Yesus dalam suasana muram dan hening saat perayaan Jumat Agung.
Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Imanuel Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, menggunakan momen Jumat Agung untuk kembali memvisualisasikan kisah sengsara penyaliban Yesus dalam 14 peristiwa.
Dimulai pukul 08.00 WIT dan berakhir sekira pukul 10.00 WIT, ratusan umat mengikuti tablo jalan salib Yesus, dari halaman Gereja Katolik Imanuel di Jalan Pahlawan Sanggeng hingga Bukit Sahara Manokwari.
Baca juga: Rayakan Jumat Agung, Jemaat Gereja Paroki Santo Martinus Kaimana Jalan Salib
Dalam balutan pakaian hitam, tanda perkabungan atas kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus di salib, ratusan umat mengikuti tablo sambil bernyanyi dan berdoa.
Seringai sekelompok OMK berperan sebagai prajurit Romawi mengiringi lecut cambuk, tamparan, tendangan dan pekikan kata-kata umpatan kepada Yesus yang kali ini diperankan Remondus Narahawarin (29).
Raymond, sapaan Remondus Narahawarin, mengaku tablo jalan salib kembali dibawakan OMK Imanuel Sanggeng pasca-vakum empat tahun lamanya.
“Ini kali pertama saya memerankan Tuhan Yesus. Saya merasa sangat bersyukur tapi harus melalui proses yang berat juga,” kata Raymond saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Manokwari, Sabtu (8/4/2023).
Menurut dia, membawakan jalan salib hidup pada Jumat Agung agar mengantar umat mendalami kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus, mulai dari Taman Getzemani hingga Bukit Golgota.
Baca juga: 150 Personel Aparat Amankan Perayaan Paskah dan Jumat Agung di Kota Sorong
Pantauan TribunPapuaBarat.com, ikhtiar OMK Imanuel Sanggeng itu membuat umat sampai meneteskan air mata menyaksikan Yesus merintih kesakitan ditindih salib kayu yang beratnya diperkirakan mencapai 80-90 kg.
Di bawah langit mendung, suasana semakin muram ketika tiba di peristiwa ke-12 yaitu Yesus disalibkan.
Rumput menjadi alas umat berlutut beberapa menit, tanda penghormatan kepada Yesus yang menyerahkan nyawa-Nya bagi keselamatan manusia.
“Untuk memerankan Yesus yang paling banyak saya lakukan adalah berdoa dan latihan. Ibadat tuguran saat Kamis Putih (6/4/2023) sangat membantu saya,” ujar Remondus Narahawarin.
Paroki Imanuel Sanggeng
jalan salib
Jumat Agung
gereja Katolik
OMK Imanuel Sanggeng
Orang Muda Katolik
Yesus
Remondus Narahawarin
Paduan Suara Gereja Katolik Tampil di Panggung MTQ Fakfak, Ali Baham Terkenang Masa Lalu |
![]() |
---|
Yanuarius Keri Meak Terpilih Sebagai Ketua ICAKAP Papua Barat Definitif |
![]() |
---|
Uskup Datus Lega Resmikan Gereja Santa Marta Kaimana Papua Barat |
![]() |
---|
'Habemus' Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama dari AS dan Ordo Santo Augustinus |
![]() |
---|
Umat Katolik Saksikan Teatrikal Penyaliban Yesus di Brongkendik Fakfak Papua Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.