Berita Manokwari

Bupati Manokwari Sebut Perusak Alam dan Hutan Berasal Dari Internal Pemerintahan

Ia bahkan menilai masih banyak orang di negara ini yang berkontribusi untuk merusak negara secara beramai-ramai.

Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
Tribunpapuabarat.com//Rachmat Julaini
Bupati Manokwari Hermus Indou 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Belakangan ini, suhu panas di Manokwari meningkat.

Kendati demikian, Bupati Manokwari Hermus Indou, memastikan bahwa penurunan emisi gas rumah kaca akan tetap terjaga.

"Kita mendukung kebijakan pemerintah untuk itu," ungkapnya, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Soal Tambang Emas di Etna-Yamor Kaimana, Kadistrik Yamor: Kami Tidak Berani Masuk ke Lokasi

Baca juga: BP Disebut Telah Rehabilitasi 1.320 Hektare Hutan di Teluk Bintuni Papua Barat

Dalam praktek pembangunan berkelanjutan, Hermus Indou menyebut terus mencoba melibatkan masyarakat.

Tidak terkecuali pelibatan masyarakat adat.

Hal itu diharapkan menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas hutan.

"Dan tidak bisa dicaplok secara sembarangan lagi," ujarnya.

Ia mengatakan, perusakan hutan banyak dilakukan orang dari luar daerah.

Oknum-oknum tersebut dinilainya menjadi pencuri kemudian merusak lingkungan dengan cara menebang pohon-pohon yang harus dilindungi.

"Ada banyak yang duduk dalam kekuasaan pemerintahan tapi secara ilegal," tegasnya.

"Termasuk tambang emas ilegal kita. Itu semua orang-orang yang kerja di pemerintahan kita semua itu," sambung Hermus Indou.

Menurutnya, jika semua orang mau bekerja dengan baik, maka berjalannya daerah akan baik.

"Cuma kan semua orang di pemerintahan tidak ada yang berkomitmen juga," tutur Hermus.

Ia bahkan menilai masih banyak orang di negara ini yang berkontribusi untuk merusak negara secara beramai-ramai.

"Kalau kita berkomitmen jaga hutan, ya jangan orang dari sana datang (luar Manokwari) dan rusak hutan," pungkasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved