Berita Papua Barat
Hardiknas 2023, Ketua PGRI Papua Barat: Pendidikan di Pegaf dan Teluk Wondama Memprihatinkan
Menurut Eli, potret pendidikan di Kabupaten Teluk Wondama dan Pegunungan Arfak hingga saat ini masih memprihatinkan.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, Provinsi Papua Barat masih mendambakan kesetaraan kualitas pendidikan di setiap jenjang dari kota hingga pelosok kampung.
Demikian dikatakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Eli Wayoi usai mengikuti apel Hardiknas tingkat Provinsi Papua Barat, di halaman kantor Gubernur Papua Barat, Arfai, Manokwari, Selasa (2/5/2023).
"Bicara soal ketimpangan kualitas pendidikan yang ada di kota dan di pedalaman, sampai sekarang masih ada," kata Eli Wayoi.
Baca juga: Bupati Hermus Indou: Pemkab Manokwari Berupaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Baca juga: Kompak Kenakan Busana Adat saat Hardiknas, Siswa SMA Agustinus Sorong Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air
Pria yang 39 tahun menjadi guru dan purna bakti pada 2008 itu mengatakan, pemerintah daerah mesti serius menyikapi hal ini.
Ia mengatakan, sebelum menjabat Ketua PGRI Papua Barat, ia lebih dulu tungkus lumus sebagai guru sekolah dasar (SD) di pedalaman hingga perkotaan.
Menurut Eli, potret pendidikan di Kabupaten Teluk Wondama dan Pegunungan Arfak hingga saat ini masih memprihatinkan.
Kontras dengan mutu pendidikan yang kini bergeliat di kabupaten lain, termasuk Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.
"Butuh figur pemimpin di dunia pendidikan yang paham betul tentang masalah ini," tutur Eli Wayoi yang akan mengakhiri jabatan sebagai Ketua PGRI Papua Barat pada Desember 2024.
Eli menyebut, saat lawatannya ke Kabupaten Teluk Wondama beberapa tahun lalu, ia merasa prihatin dengan kondisi sekolah berpola asrama yang belum rampung.
Sementara di Kabupaten Pegunungan Arfak, ucapnya, bukan menjadi rahasia lagi kalau mutu pendidikan di daerah yang terkenal dengan kicauan burung pintar, itu masih jauh dari berkualitas.
Mulai dari akses pendidikan, sarana dan prasarana, hingga kualitas para guru sebagai pengajar dan pendidik.
Untuk itu, ia mengapresiasi para guru pedalaman yang bertaruh dengan medan tempuh yang sulit demi menunaikan tanggung jawabnya.
"Pemimpin di bidang pendidikan harus seorang guru. Supaya ia tahu bagaimana sulitnya di pedalaman hingga di perkotaan," beber Eli Wayoi.
Menurut Ketua PGRI Papua Barat, itu akselerasi mutu pendidikan di Bumi Kasuari bisa dicapai jika mengamalkan tema Hardiknas tahun ini, yaituÂ
'Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar'.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.