Nihaya Rawi 20 Kali Naik Haji, Setiap Haji Wada: ''Ya Allah, Aku Balik Sebentar Saja''

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Bukan gelar sosial belaka, naik haji adalah pengalaman spiritual "tertinggi" seorang Muslim.

Rukun Islam kelima ini butuh ongkos, vitalitas, dan hanya tunai di satu tempat (Arafah), serta waktu spesifik (saban, 9 Dzulhijjah).

Di Indonesia, kini ada sekira 10 juta Muslim antre tunggu 'panggilan' Siskohat.

Tidak gratis, nomor antre ibadah haji dibayar Rp 25 juta.

Kalau nomor antrean "keluar", calon haji tambah setoran lagi hingga lunas Rp 51 juta untuk kawasan timur Indonesia.

Bukan setahun, lima tahun, antrenya belasan bahkan hingga puluhan tahun. Namun, ibadah haji punya mukjizat.

Baca juga: 3 Juni, 39 Calon Haji Kaimana Berangkat Menuju Embarkasi Makassar 

Menunaikannya adalah candu. Jika sudah sekali, ingin dua, tiga dan terus berulang.

Haji Nihaya Rawi adalah satu cerita.

"Insyaallah, ini haji saya yang ke-20," ujarnya kepada wartawan MCH di lobi utama gedung Kantor Urusan Haji Indonesia, kawasan Mazaani, tenggara Masjid Nabawi, Madinah.

Bukan konglomerat, Nihaya Rawi hanya purnabakti Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya ini keluarga pejabat Depag, tapi level kecamatan di Sumatera," ujarnya, Senin (28/5/2023) siang.

Dia datang ke kantor misi haji Indonesia, untuk mendampingi ketua kloter 2 embarkasi Banda Aceh.

Baca juga: Ini Jemaah Haji Tertua 2023 Usia 119 Tahun dari Madura, 6 Jemaah 103 Tahun dari Wajo

Nihaya menunaikan ibadah haji kali pertama tahun 2001.

Kala itu, dia masih pegawai kantor urusan agama dan dipercaya Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Hilal Lubuk Pakam.