Koperasi Produsen Pengelola Sampah Manokwari Tercekik Biaya Operasional, Butuh Insenerator Tambahan

"Hasil pembakaran atau residu berupa abu, bisa kita gunakan untuk paving block,” kata Yohanes Ada Lebang

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
SAMPAH MANOKWARI - Ketua Koperasi Produsen Pengelola Sampah Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada Lebang, setelah memberi sosialisasi “Solusi untuk Polusi Plastik” pada peringatan Hari Sedunia Lingkungan Hidup 2023 di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat, Senin (5/6/2023). 

“Masyarakat bisa meraup untung dari mengumpulkan sampah yang ditukar rupiah di bank sampah,” kata doktor ilmu lingkungan hidup dari Universitas Papua itu.

Kemudian, difasilitasi oleh Koperasi Produsen Pengelola Sampah Kabupaten Manokwari, limbah tersebut dibakar di insenerator.

Baca juga: Viral Pesisir Pulau Lemon Manokwari Papua Barat Jadi Lautan Sampah

Abu sebagai residu pembakaran sampah, bisa diolah menjadi paving block atau bata block yang bernilai jual dan ramah lingkungan.

Pembuatan paving block, ucapnya, tentu akan memberdayakan masyarakat lokal.

Dengan begitu, perputaran uang dari daur ulang sampah menjadi utuh, dari dan untuk daerah sendiri.

“Hal ini sebenarnya adalah solusi untuk polusi plastik, sesuai tema yang diangkat dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni (2023) kemarin,” ujar Yohanes Ada Lebang

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved