Pemprov Papua Barat

Pj Gubernur Paulus Waterpauw Sosialisasikan Pengaruh Kawin Muda dan Stunting di Pegunungan Arfak

Paulus meminta, kebiasaan kawin muda harus dihentikan dan dikaji secara seksama oleh pemerintah

|
Penulis: redaksi | Editor: Libertus Manik Allo
Dok Humas Pemprov Papua Barat
Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat bertemu dengan ibu-ibu di Kabupaten Pegunungan Arfak, Rabu (7/6/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, PEGUNUNGAN ARFAK - Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw bersama rombongan bertemu ibu dan anak-anak di Puskesmas Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Rabu (7/6/2023).

Dalam kesempatan itu, Paulus Waterpauw yang didampingi Ketua TP PKK Roma Megawanti Pasaribu, memberikan penjelasan penting dan baik bagi tumbuh kembang anak agar terhindar dari Stunting.

Pj Gubernur Paulus Waterpauw mengingatkan remaja wanita wajib memahami tujuan berkeluarga dengan bijak.

Baca juga: Pj Gubernur Papua Barat Janji Bereskan Masalah Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Manokwari Selatan

Baca juga: Serahkan Bantuan di Pegunungan Arfak, Pj Gubernur Papua Barat Minta Gereja Ikut Tangani Stunting

Pasalnya, jika tidak direncanakan dengan tepat, maka akan berdampak pada pendampingan serta pemenuhan gizi anak.

"Selain itu harus sering mendatangi puskesmas untuk memeriksa kondisi ibu dan anak," katanya.

"Utamanya belajar dan menerima masukan dari tenaga medis dalam rangka menjaga kesehatan," sambungnya.

Paulus meminta, kebiasaan kawin muda harus dihentikan dan dikaji secara seksama oleh pemerintah.

Agar tidak menimbulkan masalah sosial. Apalagi kesehatan kandungan wanita sangat pekah atau rentan, dengan masih usia dini.

"Artinya belum siap namun dipaksa maka anak tumbuh tidak sesuai harapan," ujarnya.

"Menikah itu untuk kualitas air susu Ibu (ASI) yang baik pada 24-25 tahun dari segi kesehatan. Kalau masih SMA apalagi SMP ini kita harus rubah dia," tambahnya.

Paulus mengimbau, orang tua untuk menghentikan kawin mudah.

Sementara itu, Ketua TPP PKK Papua Barat, Roma Megawanti Pasaribu Waterpauw meminta, orang tua saling mengingatkan tentang dampak buruknya menikah mudah. 

"Para orang tua diingatkan untuk perhatikan kualitas gizi dan pemenuhan gizi anak. Selain itu hindari jajan berlebihan agar nafsu makan anak tetap terjaga," ujarnya.

Roma menegaskan, masalah pernikahan dini jadi konsen bersama. 

"Saling mengingatkan. Sekarang segala sesuatu itu mungkin. Adik-adik remaja kalau mau tau apa yang terjadi diluar tinggal lihat di handphone," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved