TribunPapuaBarat Tong Satu Tong Bisa

Pemkab Manokwari Intervensi 165 Anak Stunting, Sekda Henri Sembiring: Langsung Suap

Henri Sembiring mengatakan, Perbup Manokwari sudah ada untuk mengambil langkah agar penurunan stunting

Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
Redaksi
NARASUMBER - Sekda Manokwari Henri Sembiring saat menjadi narasumber HUT ke-1 Tribunpapuabarat.com di MCM, Jumat (30/6/2023) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Petugas kesehatan dan Ahli Gizi di 15 puskesmas Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menemukan 135 anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan data BKKBN yang jumlahnya mencapai sekitar 600 lebih anak mengalami stunting.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Manokwari, drg Henri Sembiring, Jumat (30/6/2023) saat menjadi narasumber talkshow "Percepatan Penurunan Stunting dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Papua Barat" dalam rangka HUT Tribunpapuabarat.com yang pertama.

Baca juga: David Alexander Baru: Atasi Persoalan Stunting di Papua Barat Harus dengan Cara "Keroyokan"

Baca juga: Berikut Data Prevalensi Stunting di Papua Barat Periode 2020 Hingga 2022

Henri Sembiring mengatakan, Perbup Manokwari sudah ada untuk mengambil langkah agar penurunan stunting di Kabupaten Manokwari berjalan.

Selain Perbup, Henri Sembiring juga mengatakan Satuan Tugas (Satgas) penurunan stunting sudah dibentuk.

"Hanya perlu kolaborasi," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkab Manokwari telah melaksanakan satu pilot proyek penurunan stunting pada Oktober 2022 lalu di Puskesmas Sowi, Distrik Manokwari Selatan.

Dimana, ada 30 anak yang diberikan perhatian agar status gizi kurangnya bisa dientaskan.

Tetapi, dalam pilot proyek itu, ada satu anak yang tidak berhasil ditangani.

"Itupun karena ada (penyakit) paru-paru. TB," katanya.

Disebutnya, jika intervensi penurunan stunting hanya ditangani melalui pemberian bantuan maka belum tentu akan tepat sasaran.

Sehingga, pada Tahun 2023, langkah yang diambil ialah memberikan makanan tambahan secara langsung.

Langkah tersebut diakui Henri Sembiring bercermin pada beberapa tahun lalu. Dimana, pemberian makanan tambahan kadangkala tidak berdampak pada anak.

"Karena setelah dicek, kita kasih bantuan telur malah bukan anak yang makan tapi orangtuanya," jelas Henri Sembiring.

"Akhirnya, bapaknya yang naik badan, anaknya tetap (begitu)," sambungnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved