Berita Manokwari
Pemkab Manokwari Berhasil Turunkan Angka Stunting, Dari 133 Jadi 108 Kurun Waktu 48 Hari
Hermus berharap, genap di hari ke-90, target minimal 50 persen dari jumlah anak stunting di Manokwari, bisa dicapai.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Kabupaten Manokwari saat ini tengah mengintervensi gizi 133 anak stunting.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan, melalui program intervensi gizi, pemerintah berhasil menurunkan angka stunting.
Bahkan keberhasilan itu diraih dalam kurun waktu satu bulan lebih.
Baca juga: Kepala BKKBN Ajak Keluarga Refocusing Keuangan Rumah Tangga untuk Cegah Stunting
Baca juga: Berikut Cara Karang Taruna Papua Barat Bantu Pemprov Tangani Persoalan Stunting
"Dalam kurun 48 hari, 25 dari 133 anak telah dinyatakan bebas stunting," ungkap Hermus Indonu kepada wartawan di Manokwari, Selasa (25/7/2023).
Lanjut Hermus, pemerintah terus melakukan intervensi gizi terhadap 108 stunting.
Intervensi gizi berupa pemberian makanan tambahan setiap harinya.
"Saat ini tersisa 108 anak yang kita beri makanan tambahan setiap harinya," ujarnya.
Menurutnya, pada awalnya, data secara nasional menyatakan 600 anak yang mengalami gagal tumbuh-kembang akibat kurang gizi kronis (stunting) di Manokwari.
Para tenaga kesehatan kemudian melakukan validasi data, dengan melakukan pengukuran ulang kepada anak-anak yang terindikasi stunting di 15 puskesmas di Manokwari.
Hasilnya, kata dia, hanya ada 135 anak yang tergolong stunting kronis.
"Satu anak meninggal dunia dan satu anak lagi pindah domisili ke Jayapura," ungkap Hermus Indou.
Hermus berharap, genap di hari ke-90, target minimal 50 persen dari jumlah anak stunting di Manokwari, bisa dicapai.
"Intervensi gizi melibatkan tenaga kesehatan, kader PKK dan posyandu," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.