Berita Papua Barat

BKKBN Papua Barat Latih 15 Bidan Pelayanan Kontrasepsi

diharapkan melalui pelatihan ini, para bidan mengetahui dan mencegah faktor risiko dalam pemasangan alat kontrasepsi khususnya implan dan IUD.

BKKBN Papua Barat
PELAYANAN KONTRASEPSI - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat melaksanakan pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi 15 bidan di fasilitas pelayanan kesehatan angkatan II tahun 2023. Pelatihan yang digelar secara luring di salah satu hotel di Manokwari, itu berlangsung mulai Senin sampai Minggu (16-22/10/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat melaksanakan pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi 15 bidan di fasilitas pelayanan kesehatan angkatan II tahun 2023.

Pelatihan yang digelar secara luring di salah satu hotel di Manokwari, itu berlangsung mulai Senin sampai Minggu (16-22/10/2023).

Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menggandeng Balai Besar Pelatihan Kesehatan ( BBPK ) Makassar sebagai pengampu.

Baca juga: BKKBN Papua Barat Gelar Pelatihan Pelayanan Alat Kontrasepsi di Kabupaten Maybrat

Baca juga: 50 TPK Ikuti Workshop, Kepala BKKBN Papua Barat: Tingkatkan Pengetahuan KB dan Penurunan Stunting

Serta, Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Papua Barat sebagai fasilitator.

Peserta yaitu 15 bidan merupakan utusan lima kabupatan, terdiri dari Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak.

Philmona Maria Yarollo mengatakan, ke-15 bidan di Papua Barat, itu akan dilatih secara teori maupun praktik tentang metode kontrasepsi IUD (intrauterine device) dan KB Implan.

“Dua metode kontrasepsi, itu memerlukan kompetensi khusus dalam pemasangan maupun pencabutannya. Sehingga, diperlukan kemampuan yang khusus,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, diharapkan melalui pelatihan ini, para bidan mengetahui dan mencegah faktor risiko dalam pemasangan alat kontrasepsi khususnya implan dan IUD.

Sekaligus memberikan konseling terbaik pada pasien untuk memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai atau cocok dengan klien.

Menurut dia, akselerasi peningkatan kapasitas tenaga medis dalam pelayanan kontrasepsi, lantaran masyarakat kian sadar pentingnya memiliki keluarga berencana (KB).

“Mengakibatkan penggunaan alat kontrasepsi semakin meningkat,” tambah Philmona Maria Yarollo.

Ia mengaku, salah satu upaya pemerintah melalui BKKBN membangun kualitas penduduk,  yakni melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau disingkat Bangga Kencana.

Disebutkannya, program Bangga Kencana bertujuan meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam upaya mempercepat tumbuhnya sumber daya Manusia yang berkualitas.

“Serta, mempercepat penurunan dan pencegahan prevalensi angka stunting khususnya di Provinsi Papua Barat,” kata Philmona Maria Yarollo.

Ia menjelaskan, program keluarga berencana berkontribusi melalui pengaturan jarak kehamilan yang ideal atau dikenal KB pasca persalinan dan pasca keguguran.

Program keluarga berencana juga berkontribusi menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (ABI), yang menjadi indikator keberhasilan bidang kesehatan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved