Berita Manokwari

Ikatan Mahasiswa Biak di Manokwari Perdana Menari Wor di Festival Teluk Doreh

tari Wor yang ditampilkan di pembukaan Festival Teluk Doreh Manokwari, itu mengisahkan peperangan antara dua dua pahlawan di satu kampung.

TribunPapuaBarat.com//Kresensia Kurniawati Mala Pasa
TARI WOR - Ikatan Mahasiswa Biak-Manokwari menampilkan tari Wor dalam pembukaan Festival Teluk Doreh di di Lapangan Dermaga Biryosi Fasharkan TNI-AL, Provinsi Papua Barat, pada Kamis, (2/11/2023) malam. 

Ia menyebut, Ikatan Mahasiswa Biak-Manokwari diundang tampil sekali lagi menarikan Wor pada penutupan Festival Teluk Doreh, Sabtu (4/11/2023).

Menurut dia, festival kebudayaan seperti ini sangat menginspirasi kaum muda.

Selain sebagai pengingat jati diri sebagai anak adat Papua yang berkewajiban menjaga dan melesatikan budaya.

Sekaligus upaya efektif mengalihkan perhatian kaum muda ke hal-hal yang positif yakni kesenian dan kebudayaan.

“Dengan begitu mengurangi tindak kejahatan yang biasa anak muda lakukan,” pungkas Ruland Krey.

Merujuk dari laman Ditjen Kebudayaan Kemdikbud RI,  Wor dalam budaya Biak mempunyai arti yang luas dan tidak lepas dari kehidupan religi orang Biak.

Baik itu menyangkut pembayaran mas kawin (ararem) transaksi makan (fanfan dan munsasu), tarian adat dan nyanyian adat. 

Dalam pengertian yang lain dapat dikatakan wor sebagai upacara dan sebagai nyanyian adat atau folklor dalam budaya orang Biak.  

Tradisi Wor sebagai upacara adat atau pesta adat dan wor sebagai nyanyian adat. 

Wor sebagai upacara adat mengandung makna yang simbolis. 

Di dalamnya terkandung nilai-nilai budaya yang punya fungsi mengatur hubungan mereka dengan sang pencipta, antar sesama dan dengan lingkungan alam tempat di mana mereka berada. 

Wor dianggap upacara sakral, karena wor berfungsi melindungi seseorang dalam peran peralihan sosialnya dalam rangkaian upacara tradisi  seputar lingkaran hidup atau siklus hidup dalam budaya orang Biak.

Diwartakan TribunPapuaBarat.com sebelumnya, Ketua Panitia Festival Teluk Doreh 2023 Immanuel Hasitongan Pangaribuan mengaku, tujuan diselenggarakannya event tersebut, yakni meningkatkan peran masyarakat dalam melestarikan seni budaya dan tradisi di wilayah Kabupaten Manokwari.

Sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan mewujudkan generasi bangsa yang berkarakter seni.

“Serta mengasah kreatifitas, pengetahuan, dan keterampilan mengenai budaya,” ujar  Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved