PUPR Papua Barat
Gerson Saiba: Pembangunan Sumur Bor di Kampung Susweni dan Reremi Puncak Rampung Akhir 2023
"Tahun depan kita rencana bangun di lebih banyak tempat yang tidak terjangkau air, seperti di Sowi Gunung dan Soribo," ujar Gerson Saiba.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Pada akhir 2023, warga Kampung Susweni dan Reremi Puncak Kabupaten Manokwari, Papua Barat akan menikmati air bersih dari sumur bor.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat Gerson Saiba mengatakan, saat ini pihaknya membangun empat titik sumur bor di kedua wilayah itu.
Rinciannya, satu sumur bor untuk kebutuhan siswa dan guru di sekolah berpola asrama SMA Katolik Villanova, Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, Manokwari, Papua Barat.
Baca juga: DPMK Papua Barat Prioritaskan Bangun Sumur Bor dan Rumah, Berikut Lokasinya
Baca juga: Gerson Saiba: Empat Titik Sumur BOR di Manokwari Rampung Akhir November 2023
Dua titik sumur bor lainnya juga akan dibangun di Kampung Susweni, lokasinya tak berjauhan dengan kediaman Gubernur Papua Barat.
“Kalau di Reremi Puncak, letaknya di belakang Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat,” ungkap Gerson Saiba saat dihubungi dari Manokwari, Rabu (15/11/2023).
Ia mengatakan, saat ini kontraktor sudah siap mengeksekusi pekerjaan, setelah melewati proses perencanaan yang cukup memakan waktu.
Lantaran, Bidang SDA PUPR Papua Barat menggandeng tim survei pengambilan data kontur tanah dan sebagainya terkait sumur bor dari Makassar.
Ia menyebut, tiap tahun Bidang SDA PUPR Papua Barat membangun sumur bor disesuaikan dengan kebutuhan dan usulan masyarakat.
Kampung Susweni dan komplek perumahan Reremi Puncak, diakuinya merupakan daerah di area perkotaan Manokwari yang sangat kesulitan air.
“Masyarakat di sana susah air. Biasa pakai beli air tangki atau berharap dari air hujan,” tutur Gerson Saiba.
Terkait kedalaman sumur bor, ia mengaku para kontraktor akan menyesuaikan dengan kontur tanah dan titik air.
Jika air sudah bisa didapat pada kedalaman 50 meter di dalam permukaan tanah, maka kontraktor akan mengebor lagi hingga batas 70 meter.
Hal yang sama juga ketika air baru bisa didapat pada kedalaman 70 meter di dalam permukaan tanah, maka kelebihan pengeboran hingga mencapai 90-100 meter.
“Kalau sudah begitu, air sudah lancar itu,” katanya.
Ia mengaku, Bidang SDA PUPR Papua Barat hanya akan mengebor dan menyiapkan penampungan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/SDA-PUPR-Papua-Barat-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.