Pemprov Papua Barat
Ali Baham Temongmere Hadiri Perekatan Adat, Ini Arahan Khususnya kepada Masyarakat
Dikatakan Ali Baham, secara adat sebetulnya bisa dikembangkan komoditas-komoditas yang ada keterkaitannya dengan marga-marga itu.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menghadiri acara perekatan adat dalam lawatannya ke Kabupaten Fakfak.
Kegiatan tersebut dipusatkan pada kediaman Petuanan Raja Fatagar dan dihadiri raja dari tujuh petuanan.
Termasuk dari Petuanan Raja Fatagar sebagai tuan rumah, Raja Ati-Ati, Raja Rumbati, Raja Pik-Pik Sekar, Raja Wertuar, Raja Patipi, dan Raja Arguni.
Baca juga: Ali Baham Temongmere: Presiden Jokowi Bakal Kunker ke Teluk Bintuni dan Fakfak November 2023
Baca juga: Ali Baham Temongmere Tinjau Pasar Thumburuni Fakfak: Harus Diresmikan Desember 2023
"Kabupaten Fakfak ini, dalam marga-marganya, masing-masing itu memiliki simbol, makanya arahan saya ini harus dijaga baik," sebutnya kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Kamis (16/11/2023).
Dikatakan Ali Baham, secara adat sebetulnya bisa dikembangkan komoditas-komoditas yang ada keterkaitannya dengan marga-marga itu.
"Tapi saat ini simbol ini ada di sini, kemudian, membuat kita tidak berkembang dalam mengembangkan komoditas hasil bumi kita," bebernya.
Untuk dalam kesempatan tersebut, Ali Baham menyerukan agar mungkin bisa dikembangkan dalam bentuk kebun bersama.
"Mari kita coba kembangkan tanaman pangan, seperti buah merah, keladi, pisang P dan lainnya," tutur Ali Baham.
Menurutnya, makanan lokal perlu terus digaungkan karena tentu semua tahu bersama bahwasanya yang membuat seseorang tumbuh dengan kuat dan cerdas tentu adalah asupan gizi berimbang.
Sementara itu, Bupati FakFak Untung Tamsil menyebutkan dalam kesempatan tersebut pihaknya mengajak seluruh masyarakat di seluruh petuanan untuk mendukung program pembangunan nasional.
"Seperti pabrik Pupuk Kaltim dan pembanguan smelter," sebutnya.
Terakhir, Untung mengatakan karena sejumlah program pembangunan yang saat ini hadir merupakan bentuk perhatian dari Presiden untuk masyarakat Kabupaten FakFak.
"Oleh sebab itu, mari kita bersatu, untuk kesatuan bersama-sama membangun daerah ini (Fakfak)," pesannya.
Sekadar diketahui, untuk tema yang diangkat dalam forum adat tersebut, yakni satu tungku tiga batu dan merupakan falsafah untuk terus melekat dalam sendi kehidupan masyarakat Fakfak.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.