Berita Manokwari

Imigrasi Manokwari: antara Jaringan Internet dan Inovasi ‘Jemput Bola’ Pelayanan Paspor di Daerah

Hingga medio November 2023, ucapnya, Kanim Manokwari belum melakukan Jajan PAPEDA di Kabupaten Pegunungan Arfak.

TribunPapuaBarat.com//Kresensia Kurniawati Mala Pasa
IMIGRASI MANOKWARI - Pelayanan paspor SI MALEO dari Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Non TPI Manokwari di lantai lower ground Manokwari City Mall, Jumat (17/11/2023) siang. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Non TPI Manokwari enggan hanya pasif melakukan pelayanan paspor di kantor, yang beralamat di Kompleks Perkantoran Arfai, Jalan Brigjen Marinir Abraham Oktavianus Atururi Arfai II, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Kepala Sub Seksi Dokumen Perjalanan Keimigrasian Kanim Kelas I Non TPI Manokwari Mery Sartina Sulaisfraim mengatakan, pihaknya getol melakukan inovasi ‘jemput bola’ layanan paspor di tengah masyarakat.

Petugas Kanim Manokwari tak sungkan menyeberangi lautan ke Kabupaten Teluk Wondama, maupun menempuh perjalanan darat berjam-jam ke Kabupaten Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, bahkan ke Kabupaten Pegunungan Arfak.

Baca juga: Situasi di Timur Tengah Berdampak pada Jumlah Pemohon Paspor di Layanan SI MALEO Imigrasi Manokwari

Baca juga: Animo Masyarakat Buat e-Paspor Tinggi, Imigrasi Manokwari: Sudah Lebih dari 1000 Permohonan

Pelayanan paspor ke daerah-daerah yang termasuk lingkup kerja Kanim Manokwari, itu terkenal dengan istilah Jajan PAPEDA akronim dari jelajah layanan paspor pergi ke daerah.

Ia mengaku, walaupun asa petugas Kanim Manokwari sangat tinggi untuk Jajan PAPEDA, tetapi pihaknya tak jarang harus pulang dengan menelan pin kekecewaan.

Lantaran, pelayanan paspor di daerah terhalang jaringan internet yang tidak stabil bahkan tidak tersedia sama sekali.

Hingga medio November 2023, ucapnya, Kanim Manokwari belum melakukan Jajan PAPEDA di Kabupaten Pegunungan Arfak.

“Kendala utamanya jaringan internet. Sudah beberapa kali kita coba, bawa alat ke sana (Pegaf dan lainnya), tapi tidak bisa,” ungkap Mery Sartina Sulaisfraim saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com, di Manokwari beberapa hari lalu.

Selain Kabupaten Manokwari, menurut dia, Kabupaten Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni merupakan daerah yang sudah cukup didukung jaringan internet yang bagus.

Sehingga, Jajan PAPEDA berhasil dilakukan di daerah-daerah tersebut.

Kendati begitu, ia mengaku, petugas Kanim Manokwari tak putus asa untuk berinovasi demi pelayanan paspor yang maksimal kepada masyarakat Papua Barat.

Jika daerah tidak memungkinkan untuk pelayanan secara online, maka Kanim Manokwari beralih ke pelayanan paspor secara offline.

Syaratnya, cukup ada 20 orang atau lebih dalam satu kelompok yang ingin mengurus paspor, maka satu di antaranya bersurat ke Kanim Manokwari.

“Nanti kita (petugas Kanim Manokwri) yang datangi untuk dilayani permohonan paspornya di lokasi mereka. Untuk ambil foto biometrik,” jelasnya.

Skema layanan paspor ini disebut Eazy Passport oleh Kanim Manokwari.

Ia berharap, kendala kualitas jaringan internet di Provinsi Papua Barat ke depannya semakin baik.

Sehingga, pelayanan paspor di daerah pun menjadi lebih optimal.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved