Berita Fakfak

Kisah Mahdi Mahsyar Bauw, Pemuda Fakfak yang Produksi Parfum Pala, Usung Konsep Brand Identity

Dalam menciptakan parfum pala, Mahdi bekerjasama dengan ahli botani. Kajian Dilakukan selama tiga tahun sebelum produksi.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
PARFUM PALA - Anak muda Fakfak Papua, Mahdi Mahsyar Bauw (30) menceritakan kisahnya merintis Saboban Onin & Co dengan inovasi mengolah Pala menjadi produk wewangian atau parfum dengan mengusung brand identity, Selasa (28/11/2023). 

Ketua Yayasan Saboban Onin Maju tersebut menempatkan penguatan brand identity lebih prioritas dibandingkan keuntungan. 

"Karena keuntungan pasti ada, tetapi saya ingin identitas brand lokal kita kuat dan orang luar bisa kenal produk lokal Fakfak sendiri yang dibuat oleh anak-anak Fakfak," ujarnya. 

Ia meyakini jika ada 5 hingga 10 anak muda Fakfak punya pemikiran seperti dirinya dan mau berusaha keras, maka orang tidak mungkin berkelahi hanya karena dana Otsus. 

"Karena yang kita kelola dan punya usaha ini adalah suatu komoditi, dan selalu ada serta berkelanjutan," katanya. 

Mahdi Mahsyar Bauw melalui Saboban Onin & Co tak hanya berbicara melulu soal keuntungan, tetapi menggaungkan komoditi Pala sebagai identitas dan lambang daerah. 

"Kita anak muda di Fakfak perlu untuk melihat potensi Pala yang kita punya, dan bagaimana mengembangkannya menjadi produk-produk turunan dan bisa bersaing di pasaran dengan level naik kelas," katanya. 

Keturunan Raja Rumbati XVI Ibrahim Bauw W itu mengungkapkan, sudah saatnya anak muda itu harus berfikir maju dan kreatif serta tidak boleh bergantung sepenuhnya kepada pemerintah. 

"Saya biasa berkunjung langsung ke kampung-kampung bahkan dusun, itu untuk sekedar silaturahmi dan bertukar pikiran untuk memberikan kesadaran akan pentingnya komoditas Pala," katanya. 

Sebagai anak asli Papua, Mahdi menegaskan tidak perlu menepuk dada dengan bangga diri untuk tunjukkan sebagai orang Papua. 

"Tetapi bagaimana kita punya karya dan gerakan apa yang dibuat, itu yang harus menjadi contoh untuk merangkul yang lain biar bangkit bersama," tambahnya. 

Lanjut Mahdi, produk dari Saboban yakni Myristica Botanica yang tercetus pada 2021 itu memiliki produk turunannya mulai dari lotion, sabun, hingga pengharum ruangan. 

"Parfum atau fragrance kami itu Myristica Botanica ini durasi wanginya bertahan  7 sampai 8 jam dan tanpa alkohol," katanya. 

Secara ringkas, proses pengolahan Pala menjadi parfum tentu mulanya dari waktu panen, lalu diambil buah palanya, bunganya, dan dari biji palanya diambil minyak atsiri. 

Mahdi Mahsyar Bauw menyebutkan potensi Pala untuk terus berkembang ke depannya sangat luas. 

"Kalau berbicara potensi tentu kembali lagi pada marga-marga yang memiliki dusun Pala ini," ujarnya. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved