Tindakan Anarkis Hingga Bintang Kejora Warnai Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe di Sentani
Mahahasiswa yang tergabung dalam iring-iringan jenazah berupaya menenangkan massa, namun tidak diindahkan.
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sejumlah tindakan anarkis terjadi pada saat iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe di arak di jalan raya Kabupaten Jayapura, Papua.
Tindakan tersebut dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.
Tak hanya itu, Bendera Bintang Kejora pun tampak dikibarkan.
Baca juga: Lukas Enembe Ajukan Banding Setelah Kena Hukuman 8 Tahun Penjara
Baca juga: Lukas Enembe Meninggal Dunia, Polda Papua Siapkan Pengamanan untuk Pemakaman
Pengibaran Bintang Kejora itu terjadi saat massa memaksa mengarak peti jenazah Lukas Enembe dari Bandara Sentani menuju STAKIN Sentani.
Sebelumnya, massa memaksa harus mengarak jenazah Lukas Enembe keluar dari ruang VIP Bandara Sentani, dengan berjalan kaki.
"Kami minta turunkan jenazah di sini,kami bawa pikul jalan kaki," ujar massa di Sentani, Kamis (28/12/2023).
Massa juga meminta, agar aparat tidak menghalang perjalanan dan membatasi mereka.
Sesampai di persimpangan jalan masuk Bandara Sentani, massa mulai tidak terkontrol.
Sejumlah massa pun melempar ruko dan kendaraan bermotor di sepanjang jalan.
Hal itu sebagai bentuk kekecewaan atas meninggalnya Lukas Enembe.
Pelemparan batu berlangsung hingga jalan masuk lapangan STAKIN Sentani.
Tak hanya itu, oknum massa juga menyerang petugas TNI/ Polri.
"Polisi, tentara jangan ada di jalan. Kamu yang bunuh bapa kami," kata seorang dari massa.
Selain Bendera Bintang Kejora, teriakan Papua merdeka pun terdengar dari tengah massa iring-iringan jenazah Lukas Enembe.
Situasi semakin tak terkendali, dan massa membabibuta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.