Tambang Ilegal Jadi Atensi Kapolda Johnny Isir: Soal Ditindak, Tunggu Saja Aksinya!

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir tegas menyatakan, bahwa seluruh kegiatan ilegal di wilayah hukum Polda Papua Barat akan ditindak.

"Semua kegiatan ilegal, termasuk tambang emas tanpa izin pasti kami tindak. 

Jangan tanya kapan waktunya, tapi lihat saja aksinya seperti apa nanti," tegas Irjen Isir kepada wartawan di markas Polda Papua Barat di Manokwari, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Janji Sikat Orang Asing di Tambang Ilegal, Imigrasi Manokwari Siap Operasi Bersama Polri-TNI 

Baca juga: Terungkap, Bos Tambang Emas Ilegal di Kasus Pembunuhan Dua Warga Manokwari Punya Senpi Organik 

Secara khusus kegiatan penambangan emas ilegal, kata Isir, bahwa pihaknya sedang melakukan pemetaan terkait tipologi penambangan emas ilegal yang diketahuinya masih terus berlangsung sampai saat ini. 

"Saya sedang memetakan tipologi penambangan emas dan dampaknya terhadap masyarakat pemilik ulayat maupun terhadap ekologi," ujarnya. 

Pemetaan tipologi sebut Isir, guna mendapatkan data (jumlah) penambang ilegal yang menggunakan alat berat (ekskavator) agar dipisahkan dari data penambang tradisional.

"Termasuk pemetaan area penambangan, seberapa besar dampak ekologinya, hingga keterlibatan masyarakat pemilik hak ulayat seperti apa," ujarnya. 

Setelah mengantongi data dimaksud, Isir mengaku bahwa upaya penindakan segera dilakukan.

"Tindakan hukum akan kami ambil, tentu diawali dengan kolaborasi bersama instansi pemerintah yang berkaitan dengan pertambangan dan kehutanan termasuk melibatkan lembaga adat," katanya. 

Ia mengakui bahwa tindakan hukum akan diawali dengan kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat di sekitar kawasan penambangan ilegal.

Dengan kolaborasi, sebut Isir, kita bersama-sama memberikan pemahaman (edukasi) kepada masyarakat terkait dampak buruk dari kegiatan penambangan tanpa izin.

"Disamping itu, kami juga siap mendukung Pemerintah dalam mencarikan solusi agar masyarakat dapat menikmati hasil kekayaan alamnya secara berkelanjutan tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari," kata Irjen Isir. 

(*)