Pemprov Papua Barat
Disentil Mendagri Soal Sampah di Laut Mansinam, Ini yang Bakal Dilakukan Ali Baham Temongmere
Ia menilai, informasi yang disajikan ke publik tak sekadar kekayaan alam, tapi juga harus memaparkan tentang kondisi mutakhir lingkungan.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Penjabat Gubernur (Pj) Papua Barat Ali Baham Temongmere mendorong inovasi pengelolaan sampah plastik.
Menurut dia, pengelolaan sampah plastik yang tepat tidak hanya memperbaiki kerusakan lingkungan.
Tetapi, sekaligus mendatangkan pundi-pundi pendapatan daerah.
Baca juga: Penanganan Sampah Terintegrasi Sampai Tingkat Kabupaten, DLHP Papua Barat Siapkan Jakstrada
Baca juga: Yohanes Ada Lebang Sebut “Manokwari Nol Sampah” Baru Sebatas Opini
Ikhtiar ini diperkuat, ucapnya, setelah belum lama ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyentil terkait sampah di perairan laut Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
“Saat saya menemani Pak Mendagri menyelam di Raja Ampat, beliau (Tito Karnavian) tahu kalau perairan bawah laut Mansinam itu sudah banyak sampah,” ungkap Pj Gubernur Ali Baham Temongmere saat meluncurkan aplikasi DASI BRIDA akronim dari Dashboard Informasi BRIDA, di Manokwari, pada Senin (22/1/2024).
Ia menilai, informasi yang disajikan ke publik tak sekadar kekayaan alam, tapi juga harus memaparkan tentang kondisi mutakhir lingkungan.
Serta, bagaimana inovasi yang dikembangkan untuk memperbaiki kerusakan lingkungan.
“Kita tidak pungkiri kalau pengelolaan sampah memang butuh dana yang besar,” ujarnya.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat Charlie D. Heatubun mengatakan, pihaknya sebagai koordinator mitra pembangunan akan terus menjalin koordinasi guna menangkap peluang penanganan sampah plastik.
Ia menilai, rantai penanganan sampah melibatkan banyak hal, salah satunya dari kesiapan produk hukum yang mengatur legitimasinya.
Berlanjut pembentukan kelompok-kelompok yang akan terlibat, didukung teknologi tepat guna mengubah sampah menjadi sesuatu yang berarti.
Di samping itu, kata dia, perlu disiapkan di bagian hilir pengelolaan sampah yakni menyangkut pasar bagi produk daur ulang sampah.
“Dan yang penting itu bagaimana kesadaran masyarakat tentang sampah ini,” tandas Kepala BRIDA Papua Barat Charlie D. Heatubun.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.