Berita Fakfak
Warga Kampung Werba Blokir Jalan Menuju Bandara Siboru Fakfak, Ini Penyebabnya
"Kejadian ini sangat kita sayangkan, karena anak-anak ini mereka diserempet sampai luka di kaki kanan tepatnya di bagian lutut alami lecet kena ban,"
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Warga Kampung Werba, Distrik Werpigan, Fakfak palang atau blokir Jalan menuju Bandara Siboru, Jumat (23/2/2024).
Hal itu dilakukan buntut dari kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan dua warga Kampung Werba mengalami luka-luka.
Dua korban tersebut diketahui masih anak-anak.
Baca juga: Pemuda Air Tiba Inisiatif Tambal Sulam Jalan Berlubang, Minimalisir Laka Lantas
Baca juga: Kombes Raydian Kokrosono: Angka Laka Lantas di Wilyah Hukum Polda Papua Barat Meningkat
Diduga, pelaku mengendarai mobil dengan tujuan Bandara Siboru, Fakfak.
Pantauan TribunPapuaBarat.com Jumat (23/2/2024), warga memalang sebagian jalan dengan kayu agar dapat memperlambat laju aktivitas arus lalulintas tujuan Bandara Siboru Fakfak.
"Kejadian tadi sekitar jam 10 pagi, mobil dengan kecepatan tinggi atau Bandara Siboru menyerempet 2 anak SMP di Kolam Hawiker perbatasan Kampung Werpigan dan Perwasak, Distrik Wartutin," jelas salah satu warga, Beny Kabes Hombore kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak.
Beny mengatakan, warga mengambil sikap memblokir sebagian jalan karena kesal lantaran pengendara mobil yang menyerempet 2 anak sekolah itu hanya memberikan uang sebesar Rp 200 ribu lalu pergi dengan alasan terburu-buru ke Bandara Siboru Fakfak.
"Kejadian ini sangat kita sayangkan, karena anak-anak ini mereka diserempet sampai luka di kaki kanan tepatnya di bagian lutut alami lecet kena ban," tuturnya.
Dikatakan Beny, sikap sangat tidak terpuji ditunjukkan karena mereka (yang mengendarai mobil) langsung melanjutkan perjalanan dan tidak bertemu orangtua korban.
"Itu yang masyarakat tidak terima, sehingga kami marah," jelasnya.
Diharapkan pihaknya, agar ini menjadi perhatian semua pihak terkait agar dapat mencari solusi bersama.
"Karena ini kami di Fakfak Barat ini dengan hadirnya Bandara Siboru Fakfak juga menjadi kekhawatiran besar bagi kami, karena kendaraan dari arah kota ke Bandara Siboru selalu dan sering kebut-kebutan," katanya.
Dengan kondisi jalan di kampung yang sempit dan aktivitas lalu lalang warga khususnya anak-anak, maka persoalan ini harus menjadi perhatian bersama.
"Semoga pemerintah bisa perhatian kondisi ini, kami harapkan ada pengaturan kontrol lalulintas menuju Jalan Siboru," sebutnya untuk pengingat.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.