Soal Longsoran Batu Akibat Galian Material, Pengelola Klaim Tak Berdampak ke Warga

"Pemasangan safety dari batu-batu besar untuk menjaga kemungkinan longsor jangan sampai masuk ke pastori atau ke gereja," kata Yosefat Wuarbanaran.

Penulis: Arfat Jempot | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/ARFAT JEMPOT
Lokasi longsor dan tampak depan rumah pastori dan Gereja GKI Omnusur Batu Putih Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Senin (18/03/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Akibat ada galian material, terjadi longsoran batu di kawasan Jalan Batu Putih Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Minggu (17/3/2024) sekira pukul 05.30 WIT.

Lokasi tepatnya di belakang Gereja GKI Omnusur Batu Putih Kaimana.

Pengelola galian material, Yosefat Wuarbanaran, mengatakan longsoran batu tidak berdampak kepada warga sekitar.

Menurut Yosi sapaan akrabnya, jarak lokasi longsor dengan Gereja dan Rumah Pastori sekitar 15 meter. 

"Longsor itu jarak sekitar 20 meter. Jarak dengan rumah pastori berkisar 10 meter sampai 15 meter," katanya kepada TribunPapuabarat.com via aplikasi pesan singkat, Senin (18/3/2024). 

Baca juga: Longsor Akibat Galian Material di Kaimana, Warga Trauma Hingga Ibadah Minggu di Rumah

 

Ia mengaku mengecek secara langsung jemaat yang disebut tidak bisa melaksanakan Ibadah di Gereja karena takut akibat longsoran batu itu.

"Untuk ibadah mingguan, saya juga belum cek," ujar Yosefat Wuarbanaran.

Yosi memastikan tidak ada dampak dari longsor akibat pekerjaan penggalian material tersebut karena pihaknya telah mengantisipasi dengan membuat kolam. 

"Untuk dampaknya ke Gereja, pengelola menjamin tidak ada dampak seperti tertimbun longsor atau yang lain."

"Kami sudah antisipasi dengan membuat kolam penampung longsor, dan pemasangan safety dari batu-batu besar untuk menjaga kemungkinan longsor jangan sampai masuk ke pastori atau ke gereja," kata Yosefat Wuarbanaran.

Menurut Yosi, pengelola sudah memikirkan dampak dari penggalian material di lokasi tersebut.

Baca juga: Longsor di Sekitar Jembatan Wariori, Jalur Manokwari-Tambrauw Nyaris Putus

"Untuk keselamatan Ibu Pendeta, kami menyewa rumah kurang lebih sudah 7 bulan. Ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan ," katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga yang enggan menyebutkan nama mengakui sudah bangun tidur saat longsor terjadi. Dia mendengar suara batu yang berguguran tidak jauh dari lokasi penggalian.

Mendengar suara batu berjatuhan, ia langsung membangunkan suami dan anak-anaknya yang sedang tertidur. 

Dampaknya, jemaat Gereja GKI Omnusur Batu Putih Kaimana melaksanakan ibadah Minggu di kediaman pendeta.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved