Pemilihan Rektor UNIPA

Sekretaris Senat: Proses Demokrasi Pemilihan Rektor UNIPA Sudah Sesuai Otonomi Kampus

Kelyopas Krey mengakui Senat UNIPA tidak antikritik atas setiap pandangan komponen masyarakat asalkan pandangan itu konstruktif

TribunPapuaBarat.Com/Hans Arnold Kapisa 
SENAT - Sekretaris Senat UNIPA sementara, Dr Kelyopas Krey memberikan keterangan kepada TribunPapuaBarat.com di Manokwari, Rabu (24/4/2024).  

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pimpinan Senat Universitas Papua (UNIPA) memberikan pernyataan resmi merespon dinamika publik terhadap proses dan tahapan pemilihan Rektor UNIPA periode 2024/2028. 

Wakil Rektor III UNIPA yang melaksanakan mandat Sekretaris Senat sementara, Dr Kelyopas Krey, mengapresiasi setiap pandangan elemen masyarakat terhadap agenda internal kampus UNIPA.

Tentunya dalam proses tersebut, ucapnya, Senat UNIPA mengharapkan semua elemen masyarakat untuk turut memantau dan memberikan pandangan secara bertanggung jawab. 

"UNIPA adalah lembaga pendidikan tinggi, tempat berhimpun kaum intelektual yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertanggung jawab atas visi pembangunan Tanah Papua," ujarnya kepada Tribun, Rabu (24/4/2024). 

Baca juga: Ombudsman Papua Barat Dorong Proses Pemilihan Rektor UNIPA Berlangsung Aman dan Bersih

 

Soal agenda pemilihan Rektor UNIPA, ucap Kelyopas Krey, akan menghasilkan putra-putri terbaik Papua yang memiliki kemampuan untuk memimpin kampus UNIPA pada tujuan mencerdaskan anak-anak bangsa. 

"Mencermati dinamika yang berkembang terhadap agenda pemilihan Rektor, sebagai anggota Senat UNIPA saya ingin meluruskan bahwa UNIPA punya otonomi dalam mengatur dirinya sendiri," katanya. 

Semua tanggung jawab moral yang diberikan adalah hal-hal positif dalam menjembatani berbagai kebutuhan pembangunan di tanah Papua.

Ia mengatakan bagian terpenting di lingkungan Senat UNIPA adalah memberikan argumentasi, gagasan, serta memberikan hak suara kepada calon Rektor.

Baca juga: Alumnus UNIPA Dukung Proses Demokrasi Pemilihan Rektor, Amus Atkana: "Ilmu untuk Kemanusiaan"

Khusus pada pemberian hak suara itupun telah melewati pertimbangan akademik yang sangat matang.

Dengan begitu, akurasi dari pemberian suara itu akan memotong semua kepentingan yang tak produktif dalam membangun tanah Papua.

"Artinya, pemilihan Rektor UNIPA benar-benar bersih (clear and clean) sehingga kami berharap semua komponen masyarakat untuk juga menghormati semua proses yang terjadi di Senat UNIPA," ujar Kelyopas Krey.

Ia mengakui Senat UNIPA tidak antikritik atas setiap pandangan komponen masyarakat asalkan pandangan itu konstruktif serta bisa dipertanggungjawabkan. 

"Kami terbuka karena kami juga memiliki tanggung jawab publik untuk menerima semua kritikan dan saran positif demi kemajuan UNIPA di masa depan," kata Kelyopas Krey

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved