Berita Papua Barat
Gaungkan Konsumsi Pangan Lokal, Pemprov Papua Barat Canangkan Two Days No Rice
"Pangan lokal kita tentu banyak kandungan gizinya dan ini juga supaya membiasakan kita agar tak memiliki ketergantungan terus menerus terhadap nasi,"
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dalam menggaungkan tingkat konsumsi pangan lokal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mencanangkan gerakan two days no rice atau dua hari tanpa nasi.
Pencanangan tersebut dilakukan berbarengan dengan momen peringatan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 tahun Provinsi Papua Barat yang dipusatkan di Gedung Wintder Tuare, Fakfak, Jumat (3/5/2024).
"Tentu saya rasa kalau hanya one day no rice atau satu hari tanpa nasi maka ini dirasa tidak cukup, sehingga untuk kami di Papua Barat saya akan akan minta 2 hari dalam seminggu tanpa makan nasi sama sekali," kata Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak.
Baca juga: Bentara Papua Dukung Gerakan Pangan Lokal Pemprov Papua Barat: Mitigasi Krisis Pangan
Baca juga: Ini Harapan Penjual Pangan Lokal ke Pemkab Mansel
Ali Baham Temongmere mengatakan penguatan pangan lokal harus terus dilakukan, dan masyarakat di Provinsi Papua Barat harus mulai lagi kembali intens mengkonsumsi pangan lokal.
"Pangan lokal kita tentu banyak kandungan gizinya dan ini juga supaya membiasakan kita agar tak memiliki ketergantungan terus menerus terhadap nasi," tandasnya.
Orang nomor 1 di Provinsi Papua Barat itu menuturkan, angka stunting di daerah yang dipimpinnya cukup tinggi.
"Ini tentu berkaitan, sehingga kami berupaya melalui pencanangan two days no rice ini dapat membangun kembali kesadaran masyarakat untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Ali Baham Temongmere menitikberatkan peran ibu-ibu PKK yang juga dapat bersinergi dengan pemerintah untuk bagaimana menciptakan menu pangan lokal dari tingkatan keluarga.
"Jadi kesadaran pentingnya konsumsi pangan lokal kita ini harus dibangun dari masyarakat khususnya tingkat keluarga," tambahnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.