Sambut Waisak, Umat Budha Sorong Gelar Pawai Kerukunan Bersama Umat Beragama Lain

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Umat Budha di Kota dan Kabupaten Kota, Papua Barat Daya, menggelar pawai kerukunan pada Minggu (19/05/2024).

Kegiatan yang melibatkan umat beragama lain itu untuk menyambut Hari Tri Suci Waisak 2568 BE/2024.

Pawai kerukunan tersebut mengusung tema "Kesadaran Keberagaman, Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia".

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Papua Barat, Luksen Jems Mayor, menyatakan pawai kerukunan itu adalah momen penting untuk memperkuat ikatan sosial.

Kegiatan yang sama juga bertujuan untuk memupuk rasa solidaritas dan persaudaraan yang terjalin selama ini.

Baca juga: Kemenag Kaimana Gelar Dialog Kerukunan Beragama dan Moderasi Beragama Katolik

Karena itu, Luksen Jems Mayor mengajak semua yang terlibat pawai kerukunan untuk merenungkan makna kemajemukan, perbedaan, dan keberagaman.

Menurutnya, ketiga hal itu bukan penghalang, tetapi kekuatan besar guna memperkuat kesadaran dan kebersamaan dalam menciptakan hidup suci, luhur, dan harmonis.

Selama pawai kerukunan bersama umat Budha itu, Luksen Jems Mayor didampingi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sorong dan Kepala Kantor Kemenag Kota Sorong.

Dalam kegiatan yang sama, Pj Bupati Sorong, Edison Siagian, mengatakan kerukunan menjadi ciri khas kehidupan di Kabupaten Sorong.

Baca juga: Safari Kerukunan Kemenag Papua Barat, Bagi-bagi Kitab Suci Hingga Alat Tulis, Murid-murid pun Senang

"Keberagaman tanpa kerukunan tidak ada artinya. Kerukunan antarumat beragama di Kabupaten dan Kota Sorong sudah terjalin sejak lama," katanya.

Menurutnya, hari Tri Suci Waisak merupakan peristiwa penting dalam kehidupan umat beragama yaitu kelahiran dan pencerahan.

Pawai kerukunan yang juga menampilkan beberapa atraksi budaya dan tradisi itu demi menyambut Hari Raya Waisak pada Kamis (23/05/2024).

Kepala Kesbangpol Kabupaten Sorong, Kapolres Sorong, tokoh agama, tokoh masyarakat serta Majelis Agama Budha Kabupaten dan Sorong terlibat dalam pawai kerukunan itu.