Berita Fakfak

ITB Kolaborasi dengan Pemkab Fakfak Papua Barat, Perkenalkan Alat GC-MS untuk Mengukur Lemak Pala

Sebagai gambaran pula dikatakannya, pohon-pohon pala yang ada, terdiri dari dua bagian, yaitu pala alami turun temurun dan pala yang khusus ditanam ol

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
ISTIMEWA
Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) berkesempatan mengunjungi Fakfak dan menjalin kolaborasi dengan Pemkab serta memperkenalkan alat GC-MS untuk mengukur lemak pala, Selasa (18/6/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Menjalin hubungan kolaborasi yang erat dengan Pemkab Fakfak, Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan alat Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) untuk mengukur lemak Pala.

Itu disampaikan perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat ITB, Mandajaya kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (18/6/2024).

"Tim Pengabdian Masyarakat ITB terus memberikan inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.

Baca juga: Pala Tomandin Fakfak Papua Barat Masuk 10 Besar Rempah Nasional 

Baca juga: Perkuat Fakfak Sebagai Kota Pala, Dinas Perkebunan Sasar Lokasi Strategis untuk Tanam Pala 

Dikatakan Mandajaya, salah satunya dengan memperkenalkan GC - MS yang merupakan suatu alat dengan kegunaanuntuk melakukan pengukuran terhadap lemak pala yang memiliki kandungan safrol, eugenol, dan trimiristin berjumlah signifikan.

"Di sini ITB sebagai inisiatif dalam bentuk penelitian sederhana untuk memisahkan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam lemak pala Fakfak," tuturnya.

Sebagai gambaran pula dikatakannya, pohon-pohon pala yang ada, terdiri dari dua bagian, yaitu pala alami turun temurun dan pala yang khusus ditanam oleh petani.

"Jenis pala yang ditanam di Kabupaten Fakfak adalah pala Fakfak (Myristica argantea Warb) yang memiliki karakterisitik berbeda dengan pala lainnya," jelasnya.

"Kami telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Fakfak, khususnya ke Dinas Perkebunan, selama kurang lebih 10 hari untuk melihat pala Fakfak secara lengkap," katanya.

Dikatakannya, mulai dari pembibitan hingga pemrosesan biji pala sudah diamati secara langsung.

"Dari diskusi yang berjalan menghasilkan berbagai pengetahuan baru bagi tim dan membuka beragam peluang kerja sama ke depannya," bebernya.

Diharapkan pihaknya, dengan adanya jalinan kolaborasi ini, Pemkab Fakfak dapat terbantukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis serta mengetahui potensi kandungan dari lemak pala untuk dikembangkan ke depannya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved