Pilkada Teluk Wondama

Yustinus Rumabur: Surat Suara Pilkada Teluk Wondama Sudah Dicetak, Pengiriman Via Pesawat

Surat suara juga dicetak sebanyak 2,5 persen atau sekitar 600 lebih surat suara dari jumlah DPT sebagai surat suara cadangan.

Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
Tribunpapuabarat.com//Rachmat Julaini
Ketua KPU Teluk Wondama, Yustinus Rumabur. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, WASIOR - Pencetakan surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Teluk Wondama dipastikan telah berlangsung.

Ketua KPU Teluk Wondama, Yustinus Rumabur, menyatakan pihaknya telah melihat langsung proses pencetakan surat suara yang dilakukan di Surabaya, Jawa Timur beberapa hari lalu.

"Kami datang dan melihat langsung bagaimana kualitas kertas, kejernihan dan kualitas foto (Paslon di surat suara)," ujar Yustinus Rumabur, Sabtu (19/10/2024).

Baca juga: Irjen Johnny Eddizon Isir dan Ketua KPU Papua Barat Tinjauan Proses Cetak Surat Suara Pilgub 2024

Baca juga: KPU Teluk Wondama Pastikan Kesiapan Debat Kandidat Capai 60 Persen

Disebutnya, kunjungan ke percetakan itu dilakukan bersama KPU Provinsi Papua Barat dan tim yang ditugaskan untuk melihat proses cetak surat suara.

Disisi lain, ia dengan tegas menyatakan surat suara Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Pegunungan Arfak merupakan yang pertama dicetak di antara tujuh kabupaten di Papua Barat.

"Dari tujuh kabupaten, yang dicetak pertama ialah Teluk Wondama dan Pegunungan Arfak. Sedangkan yang lain menyusul setelahnya," jelasnya.

Jumlah surat suara dicetak disesuaikan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dimana DPT Kabupaten Teluk Wondama mencapai 27.695 orang.

Surat suara juga dicetak sebanyak 2,5 persen atau sekitar 600 lebih surat suara dari jumlah DPT sebagai surat suara cadangan.

"Logistik ini akan dipastikan dalam waktu dekat tiba di Teluk Wondama," terang Yustinus Rumabur.

"Iya. Cetak surat suaranya sudah selesai," imbuhnya.

Katanya, surat suara untuk Pilkada Teluk Wondama akan datang tidak menggunakan kapal laut melainkan via pesawat.

"Kami tujuh kabupaten kemarin mengharapkan tidak masuk lagi lewat kontainer. Tidak lewat kapal lagi berarti. Jadi semua pengiriman lewat udara," ungkapnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved