Aloysius Siep: Transmigrasi ke Tanah Papua Dapat Mengabaikan Hak Hidup OAP

"Kehidupan masyarakat Papua sangat melekat dengan adat istiadat. Kehidupan ini akan terganggu ketika banyaknya transmigrasi," tambahnya.

Dok Aloysius Siep
Anggota DPR Papua Barat Aloysius Siep 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Anggota DPR Papua Barat Aloysius Paulus Siep, mengkritik rencana program transmigrasi ke Papua. 

Politisi Partai Perindo ini menegaskan, Papua bukanlah tanah kosong.

Sehingga sambung Alo sapaan akrabnya, semua pihak wajib menekankan menghargai keberadaan masyarakat adat.

Baca juga: Ini Kata Ali Hindom Soal Wacana Program Transmigrasi ke Tanah Papua

Baca juga: Arianto Kogoya: Papua Pegunungan Lebih Butuh Guru dan Medis, Ketimbang Transmigrasi

"Papua memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga memiliki populasi yang hidup secara tradisional dan bergantung pada alam," kata Aloysius kepada TRIBUNPAPUABARAT.COM, melalui telepon seluler, Jumat (1/11/2024).

Menurutnya, program transmigrasi dapat mengabaikan hak-hak dan keberlangsungan hidup masyarakat asli Papua (OAP).

Alo menyarankan, pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan dan aspirasi warga lokal, serta mengedepankan program yang mendukung pengembangan masyarakat tanpa mengorbankan keberadaan budaya maupun tradisi.

"Kritikan ini juga mencerminkan kekhawatiran akan dampak sosial dan lingkungan dari proyek-proyek besar di wilayah Papua," tuturnya.

"Kehidupan masyarakat Papua sangat melekat dengan adat istiadat. Kehidupan ini akan terganggu ketika banyaknya transmigrasi," tambahnya.

Alo menambahkan, banyaknya transmigrasi ke Papua akan sangat berpengaruh, mengorbankan hutan untuk dijadikan pemukiman warga.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved