Info UNIPA

Napak Tilas UNIPA, Hugo Warami: Peradaban Pertanian Berawal dari Sini

"Semua orang yang ada di OPD pertanian merasakan kehadiran lembaga ini, yang bersimbiosis menuju fakultas pertanian dan hari ini menjadi UNIPA,"

|
TribunPapuaBarat.com//Matius Pilamo
Rektor UNIPA Hugo Warami 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Universitas Papua (UNIPA) menggelar napak tilas.

Kegiatan yang digelar dalam rangka dies natalis UNIPA ke-24 itu, berlangsung di Gedung Sriyono, rektorat lama, Sabtu (2/11/2024).

Rektor Universitas Papua, Dr Hugo Warami menginisiasi Napak Tilas Sejarah Universitas Papua di Gedung Sriyono, Rektorat lama, Amban, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (2/10/2024).

Baca juga: MPM Lantik BEM UNIPA, Boas Bastian Sumel: Jalankan Amanah dengan Baik

Baca juga: 16 Tim Ramaikan Lomba Tari Kreasi Pekan Seni UNIPA, Norman Wamafma Puji Bakat Mahasiswa

Hal ini dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Papua yang ke-24 tahun pada tanggal 03 November 2024.

"Hari ini kita telah memulai sejara baru sepanjang universitas ini berdiri. kegiatan ini baru pertama kali dilakukan," kata Rektor UNIPA Hugo Warami saat membuka kegiatan tersebut.

Sejak UNIPA berdiri, banyak sekali simpang siur pendidikan sejarah yang belum menyentuh civitas akademika.

Olehnya itu, Rektor Hugo berinisiatif mendorong berlangsungnya napak tilas tersebut.

"Supaya semua orang yang ada di UNIPA baik dosen, pegawai dan mahasiswa memahami sesungguhnya bahwa ini ada sebuah perjalanan sejarah panjang," ujarnya.

Dikatakannya, UNIPA hadir bukan begitu saja, tapi karena ada berbagai pihak yang turut andil seperti agraris profesional Manokwari.

Hal itu menjadi cikal-bakal mengapa peradaban pertanian di Papua berawal dari UNIPA.

"Semua orang yang ada di OPD pertanian merasakan kehadiran lembaga ini, yang bersimbiosis menuju fakultas pertanian dan hari ini menjadi UNIPA," tuturnya.

Hugo mengatakan, dirinya berupaya untuk mencanangkan UNIPA menjadi cagar budaya karena sudah mencapai usia 50 tahun keatas.

"Syarat cagar budaya adalah sebuah benda bersejarah itu berusia diatas 50 tahun," ucapnya.

Sehingga sambung Hugo, ia berharap struktur dan kultur ini tetap terjaga dan terawat. 

"Satu pun dari bangunan yang ada kita tidak merubahnya kita tetap menjaga dan merawat kondisi seperti ini," imbuhnya.

Ia menambahkan, untuk mendirikan sebuah cagar budaya ada syaratnya.

Sehingga lanjut Hugo, akan dibuat rancangan untuk diberikan kepada pihak terkait yakni dinas kebudayaan dan pariwisata untuk memverifikasi.

"Ketika syarat itu terpenuhi tahun depan kita bisa deklarasikan lembaga itu," pungkasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved