Pilkada Papua Barat
Pemberdayaan Anak Jalanan Jadi Isu Debat Publik Kedua Pilkada Papua Barat 2024
Dominggus mengatakan, kedepanya harus mempunyai data dulu berapa angkanya sehingga bisa dipastikan untuk diperhatikan.
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat sukses menyelesaikan debat publik kedua Pilkada Papua Barat 2024.
Debat publik kedua itu berlangsung di Arfak Convention Hall Polda Papua Barat, Rabu (7/11/2024).
Dalam debat yang berlangsung, muncul pertanyaan dari salah satu pemuda Manokwari, Peter Waimuri.
Baca juga: Debat Publik Pertama Pilkada Fakfak 2024, Hendra J C Talla: Kerja Baik Tuhan Sayang
Baca juga: Polda Turunkan 283 Personil Amankan Debat Publik Kedua Pilkada Papua Barat 2024
Peter menanyakan apa kebijakan pemerintah dalam mengatasi persoalan anak-anak yang hidup di jalanan, dan upaya untuk memberdayakan mereka.
Pertanyaan itu dilontarkan lantaran Peter prihatin terhadap kondisi anak-anak jalanan di daerahnya.
Bahkan, dalam videonya yang ditayangkan pada sesi debat, Peter mengatakan bahwa pandangan pemerintah terhadap anak-anak jalanan sering kali bersifat negatif.
Ia merasa kebijakan yang ada saat ini belum cukup memberikan solusi yang positif bagi kesejahteraan mereka.
"Pemerintah selalu memandang anak jalanan dengan stigma buruk, padahal mereka juga membutuhkan perhatian lebih untuk diberdayakan," ujar Peter dalam video tersebut.
Peter juga menyampaikan harapannya kepada para calon pemimpin Papua Barat agar memberikan ruang, untuk mendaptkan perhatian dan berkarya dalam mencari pekerjaan
Ia meminta agar cagub/cawagub merancang kebijakan yang lebih efektif untuk memberdayakan anak jalanan.
"Bagaimana kebijakan bapak-bapak ketika terpilih nanti untuk memperdayakan anak jalanan agar bisa melakukan hal-hal yang positif?" tanya Peter, yang kemudian mendapat respon dari kedua pasangan calon.
Kandidat cagub/cawagub yang hadir dalam debat tersebut berusaha memberikan jawaban terkait solusi yang mereka tawarkan untuk masalah anak jalanan.
"Hal itu perlu keterlibatan semua pihak di antaranya lembaga adat, lembaga masyarakat, pemerintah, orang tua dan lainnya," kata Dominggus Mandacan menjawab pertanyaan Peter.
Dominggus mengatakan, kedepanya harus mempunyai data dulu berapa angkanya sehingga bisa dipastikan untuk diperhatikan.
"Nanti juga kita kerjasama dengan OPD-OPD terkait untuk memberikan pembinaan, pelatihan sehingga mereka bisa melihat peluang pekerjaan untuk mengambil bagian," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.