Kemenag Papua Barat
Kementerian Agama dan short movie festival 2024, Ini Kata Hugo Rizal Wisnugroho
kegiatan ini lebih berfokus pada penerapan pemberdayaan ekonomi di tingkat akar rumput, dengan memberikan kesempatan kepada UMKM OAP
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Katolik Kantor Wilayah Provinsi Papua Barat, Hugo Rizal Wisnugroho, menyambut baik kegiatan Expo Kementerian Agama dan short movie festival 2024.
Hugo mengungkapkan bahwa acara yang digelar pada 25-26 November di Manokwari City Mall (MCM) ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua.
"Acara ini dari sejumlah pengunjung yang datang mendapatkan antusiasme yang luar biasa," katanya saat diwawancarai Tribun, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Dharma Wanita Kementerian Agama Ikut Jualan Produk di Expo Kemenag Papua Barat 2024
Baca juga: Expo Kemenag Papua Barat, Ali Baham Temongmere: Ciptakan Sumber Pendapatan Berkelanjutan
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari agama Kristen, Katolik, Buddha, Islam, Hindu, serta lembaga terkait seperti Sekretariat Sekjen dan Dharma Wanita.
“Kegiatan ini sangat luar biasa karena mendapat sambutan yang sangat positif dari berbagai agama dan lembaga. Semua persiapan dilakukan dengan sangat baik oleh semua pihak yang terlibat,” ungkap Hugo.
BIMAS Katolik menamai stand Gerakan Masyarakat Papua Penuh Damai (Gemar Papeda) yang menekankan pada pentingnya kedamaian serta pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua, khususnya yang beragama Katolik.
Hugo menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih berfokus pada penerapan pemberdayaan ekonomi di tingkat akar rumput, dengan memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) orang asli Papua.
“Sebagian besar produk yang kami tampilkan dalam acara ini adalah hasil karya masyarakat Papua, khususnya umat Katolik yang berjualan di pinggiran jalan di Manokwari. Kami ingin mendorong mereka untuk bisa berkembang dan mandiri melalui produk yang mereka buat sendiri,” ujarnya.
Salah satu pedagang yang berpartisipasi dalam acara ini, Yulius Kumanireng mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat memasarkan produk-produknya di stand BIMAS Katolik.
Pedagang tersebut merasa kegiatan ini sangat membantu perekonomian mereka, yang sebelumnya hanya berjualan di pinggiran jalan dengan hasil yang terbatas.
“Biasanya yang laku hanya 1 atau 2 barang saja, tapi di sini (Expo Kemenag) saya bisa menjual lebih banyak," katanya.
Ia menyampaikan melalui kegiatan itu beberapa produk bisa terjual diantaranya noken 2 sudah laku, mahkota 1, dan konde rambut 3 Ini sangat membantu kita yang selama ini berjualan di jalanan.
Yulius berharap agar kegiatan serupa bisa diadakan lagi di masa mendatang.
Menurutnya, acara seperti ini memberikan banyak peluang bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan produk lokal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.