Berita Fakfak
Disbun Fakfak Papua Barat Fokus Perluasan Tanam Pala di 5 Koridor Jalan dengan Target 65 Hektar
kegiatan ini sebenarnya sudah mulai dilakukan di tahun lalu namun terus dioptimalkan pada tahun 2025 ini.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dinas Perkebunan (Disbun) Fakfak Papua Barat pada tahun 2025 ini berfokus perluasan areal tanam pala pada 5 koridor jalan baru dengan menargetkan 65 hektar luas lahan.
Itu dibeberkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Rabu (15/1/2025).
"Ini tentunya sebagai upaya mewujudkan rencana strategis dengan melihat fenomena perkembangan kebutuhan dan peluang pasar komoditas Pala Tomandin unggulan daerah Kabupaten Fakfak," katanya.
Baca juga: 1 Januari 2025, Harga Komoditas Pala Tomandin di Fakfak Terpantau Cenderung Stabil
Baca juga: Disbun Fakfak Paparkan Capaian Kinerja 2024, Sukses Intervensi Pala sebagai Unggulan Daerah
Untuk itu, di tahun 2025 sejumlah rancangan program dan kegiatan budidaya komoditi sedang disusun untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja (Renja) dan rencana kerja anggaran (RKA) Dinas Perkebunan Fakfak Tahun 2025.
"Salah satunya adalah perluasan lahan tanam Pala Tomandin yang lokusnya di 5 koridor yakni sepanjang ruas jalan Fakfak-Kokas, ruas jalan Kokas (Kinam)-Arah Bomberay, Kinam-Andamata, Distrik Kayauni -Teluk Patipi dan Ruas Jalan Sum-Sangkiti," riincinya.
Widhi mengatakan melalui Program Gertak (Gerakan Tanam Kebun Fakfak), giat ini sebagai bentuk gerakan mendorong optimalisasi lahan kebun atau dusun masyarakat untuk mendorong produktivitas tanaman pala, pelestarian dan konservasi lahan.
"Tentunya akan terus dilakukan untuk meningkatkan luasan lahan dan produktivitas Pala Tomandin yang dilakukan melalui kegiatan pembiasaan, pendampingan dan pemberdayaan serta praktek tanam langsung di kebun atau area lahan masyarakat lokal," jelasnya.
Sesuai agenda kerja Dinas Perkebunan yang bersumber dari anggaran Otsus tahun 2025 akan melakukan perluasan lahan pala seluas 65 hektar dengan target mengintervensi 80 pekebun.
"Dengan bibit tanam yang akan dipersiapkan sebanyak 6.500 bibit Pala Tomandin untuk ditanam di sepanjang koridor ruas jalan yang telah dibuka dan sudah ditingkatkan aksesnya," ucap Widhi.
Lulusan Planologi itu mengatakan, kegiatan ini sebenarnya sudah mulai dilakukan di tahun lalu namun terus dioptimalkan pada tahun 2025 ini.
"Terutama untuk koridor jalan yang baru dibuka baik ke arah Distrik Furwagi, koridor pesisir Kinam-Andamata menuju lokasi proyek strategis (PSN) Pupuk Fakfak dan optimalisasi kearah Distrik Mbahamdandara dan optimalisasi lahan bekas kebun di koridor sepanjang ruas jalan Kokas-Hurimber," jelasnya.
Disebutkannya, mekanisme dalam pelaksanaan ini akan melalui program ektensifikasi dan peminatan langsung dari para pekebun yang benar-benar memiliki lahan di sepanjang ruas jalan sasaran ini.
Untuk itu dalam prosedurnya akan dilakukan sosialisasi secara baik dengan memprospek masyarakat pemilik lahan sehingga lahan yang ada dapat ditanam dengan komoditas unggulan ini.
"Kami akan melakukan proses sosialisasinya nanti pada kampung-kampung sasaran yang memiliki hak ulayat di sepanjang akses jalan dimaksud sehingga lahan dapat diberdayakan," katanya.
Harapannya, sepanjang ruas jalan akan terisi dengan pala tanaman jangka panjang ini yang menjadi investasi dan dapat terintegrasi dengan tanaman jangka pendek.
Sehingga sambung dia, sepanjang koridor jalan tidak terkesan kosong tapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan adanya pala sebagai komoditas yang telah memiliki nilai ekonomis.
"Target kegiatan akan dilakukan melalui proses peminatan dengan pembersihan pohon pala yang sudah di tanam dan melakukan perluasan penanaman pala baru atau tanam kembali atau peremajaan pala," tandasnya.
Selanjutnya, menurut Widhi, manfaat yang diperoleh adalah terjadinya pertambahan luasan lahan tanam pala yang menjamin peningkatan produksi beberapa tahun ke depan sebagai tambahan sumber pendapatan.
"Juga ini membantu terhadap perbaikan lingkungan di sekitar koridor jalan, pencegahan erosi tanah, konservasi alam dan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan ruang koridor yang lebih produktif dan ekonomis," harapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.