IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya Dilantik: Siap Wujudkan SDM Unggul dan Berkarakter

Prof Roberth Hammar mengatakan pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya terdiri dari 60 orang.

TribunPapuaBarat.com/Matius Pilamo Siep
PELANTIKAN PENGURUS - Foto bersama setelah pelantikan pengurus Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya periode 2025-2030 di Oriestom Hotel Manokwari, Senin (12/5/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya melantik pengurus wilayah periode 2025-2030 di Oriestom Hotel Manokwari.

Acara ini bertema "Peranan Dosen Katolik dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Unggul, Berdaya Saing, dan Berkarakter."

Pantauan Tribun, Ketua Pengurus Pusat IKDKI, Prof Agustinus Purna Irawan, melantik pengurus IKDKI Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, disaksikan para pastor yang sekaligus menumpangkan tangan kepada pengurus. 

Setelah pelantikan, ada prosesi penyematan jabatan dengan memberikan buku panduan, bendera, dan emblem di dada pengurus.

Ketua IKDKI Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, Prof Roberth KR Hammar, menyampaikan rasa syukur dan kesiapan untuk mengemban amanah dan tanggung jawabnya. 

Ia menegaskan gereja membuka ruang besar untuk berkarya dengan semangat "100 persen Katolik, 100 persen Indonesia." 

Baca juga: KWI dan Pemuda Katolik Datangi Sejumlah Organisasi Kepemudaan Lintas Agama

Ia juga mengatakan pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya terdiri dari 60 orang.

Komposisinya 60 persen dosen dari Universitas Papua (UNIPA), 20 persen dosen dari Universitas Caritas Indonesia (UNCRI), dan 20 persen dosen dari kampus lain di Papua Barat.

"Ada beberapa kampus yang belum terakomodasi baik," kata Roberth Hammar.

Ia mengapresiasi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal IKDKI, serta Ketua Wilayah IKDKI yang hadir di Manokwari dan melantik pengurus secara langsung. 

Hammar berharap dukungan dari mahasiswa, dosen, umat katolik, dan pemerintah agar IKDKI dapat memberikan kontribusi nyata kepada daerah dan negara.

"Saya berharap pengurus yang sudah dilantik mengerjakan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi yang diberikan dengan intelektualitas yang dimiliki setiap pribadi," ucap Roberth Hammar.

Ketua Pengurus Pusat IKDKI, Prof. Agustinus Purna Irawan, menjelaskan pembentukan IKDKI mulai berproses sejak tahun 2020 hingga kini. 

Baca juga: Halaman Gereja Katolik Dipakai untuk Salat Id, Pastor dan Biarawati Sambut Umat Muslim di Gerbang

Pada  2020, ucapnya, IKDKI bergerak secara online akibat pandemi, namun terus berproses dan mendapat restu uskup hingga memperoleh legalitas pada  2024.

Pada tahun 2024, sudah terdapat 14 IKDKI di Indonesia, dengan wilayah pertama di Jakarta. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved