Berita Papua Barat
Sirudin Rumalutur: Ali Baham Temongmere Tak Terlibat Aksi Forum Kota Mahasiswa Jakarta
Pak sekda dan pak gubernur satu almamater. Mereka punya ikatan emosional. Saya yakin dan percaya bahwa tidak ada intervensi dari Ali Baham Temongmere
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemuda Muslimin Indonesia Papua Barat ikut menanggapi adanya aksi yang dilakukan sejumlah orang yang menamakan diri Forum Kota Mahasiswa Jakarta (Forkot).
Ketua Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Papua Barat, Sirudin Rumalutur mencurigai aksi tersebut dilakukan untuk mengganjal dan mengganggu pemerintahan Papua Barat.
"Saya tidak tahu mereka kelompok dari mana. Tapi kami curiga mereka punya kepentingan besar dari pak Dominggus Mandacan tetapi tidak diwujudkan, sehingga melakukan pergerakan yang tidak-tidak," ungkap Sirudin Rumalutur, Rabu (28/5/2025) malam.
Baca juga: Sosok Ali Baham Temongmere di Mata Ali Hindom : Bersahaja dan Berkarakter Kuat
Baca juga: Desakan Ganti Sekda Papua Barat, Marthen Adi: Jangan Terburu-buru, Sebaiknya Kita Kasih Dukungan
Di sisi lain, ia meminta adanya aksi tersebut tidak dikait-kaitkan dengan Sekretaris Daerah Papua Barat, Ali Baham Temongmere.
Sirudin Rumalutur menyebut isu itu akhir-akhir ini menyeret-nyeret nama Ali Baham Temongmere.
"Menurut kami pak Sekda tidak tahu. Pak Sekda kami yakin juga tidak tahu menahu soal aksi ini," lanjutnya.
Menurutnya, Ali Baham Temongmere dan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan berasal dari almamater IPDN yang sama.
Sehingga, Sirudin Rumalutur menilai mustahil jika Ali Baham Temongmere menginisiasi gerakan tersebut.
"Pak sekda dan pak gubernur satu almamater. Mereka punya ikatan emosional. Saya yakin dan percaya bahwa tidak ada intervensi dari pak Ali Baham Temongmere," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, dia menyatakan baik Ali Baham Temongmere dan Dominggus Mandacan sebaiknya tidak diganggu. Kedua orang tersebut menurutnya perlu didukung untuk membangun Papua Barat.
"Kita perlu mengawal mereka untuk menjalankan pemerintahan yang ada dengan baik. Ketika salah satunya diganggu, maka sistem pemerintahan tidak berjalan dengan baik," tegas Sirudin Rumalutur.
"Termasuk pak Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani. Mereka bertiga adalah satu kesatuan yang tidak boleh diganggu dalam pemerintahan. Misalnya sekda diganggu, maka sistem tidak berjalan," imbuhnya.
Dirinya pun menyatakan isu mengenai terlibatnya Ali Baham Temongmere untuk memenangkan kotak kosong pada Pilkada 2024 Papua Barat adalah hal tidak benar.
Ia berkilah, Ali Baham Temongmere mendukung pemerintahan Dominggus Mandacan sebab Gubernur Papua Barat tersebut adalah tokoh pemekaran dan perlu mendapat penghargaan dalam memimpin daerah.
"Jadi saya pikir kalau kemarin ada isu-isu kotak kosong itu dari pak sekda, itu tidak ada. Tidak benar. Mungkin itu kelompok lain," ucap Sirudin Rumalutur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.