Berita Papua Barat

110 Calon Paskibraka Papua Barat Ikut Test Kesehatan: Pegaf Tak Kirim Peserta

Data hasil tes kesehatan nantinya akan direkap oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), selaku pihak yang membawahi pelaksanaan Paskibraka

TribunPapuaBarat.com//Frans Tiwan
Panitia seleksi Paskibraka Papua Barat mengukur tinggi baran peserta di RSUP Papua Barat, Rabu (4/6/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - 110 calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Papua Barat mengikuti tahapan tes kesehatan, Rabu (4/6/2025).

Pemeriksaan ini menjadi salah satu syarat penting sebelum peserta melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya, yakni tes Samapta, baris-berbaris, serta tes kepribadian.

Kasubid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Papua Barat Theo Dorus Kawer mengatakan, tes kesehatan mencakup pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kehamilan bagi peserta putri, serta pengecekan kondisi fisik, termasuk postur tubuh mulai dari kaki, badan, tangan hingga bahu.

Baca juga: 109 Peserta Lolos Seleksi Paskibra Tingkat Kabupaten Manokwari, Berikut Penjelasan Alex Molle

Baca juga: Mugiyono: Seleksi Paskibra Manokwari Transparan dan Tanpa Interfensi, 170 Peserta Lanjut TWK

"Kadang tinggi badan jadi persoalan dalam seleksi. Di kabupaten bisa saja sesuai, tapi setelah sampai di provinsi ternyata berubah. Karena itu tinggi badan tetap menjadi syarat utama, apalagi untuk seleksi ke tingkat provinsi maupun nasional," jelas Kawer.

Usai pemeriksaan kesehatan, peserta yang dinyatakan lolos akan mengikuti tes Samapta dan kepribadian pada esok hari. 

Tes kepribadian meliputi wawancara, minat, bakat, serta keterampilan yang dimiliki calon Paskibraka.

Kawer menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebagai syarat mutlak, mengingat kesiapan fisik menjadi kunci dalam menjalani latihan intensif menjelang pengibaran bendera pada 17 Agustus 2025.

"Kalau ada gangguan fisik, itu akan sangat mempengaruhi proses latihan mereka di lapangan. Jadi ini sangat penting dan tidak bisa diabaikan," ujarnya.

Data hasil tes kesehatan nantinya akan direkap oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), selaku pihak yang membawahi pelaksanaan Paskibraka secara nasional. 

Data tersebut kemudian akan dilaporkan ke panitia tingkat provinsi untuk keperluan verifikasi, termasuk memastikan latar belakang peserta.

"Kami berupaya agar dalam tiga tahun terakhir ini, selalu ada Orang Asli Papua (OAP) yang terpilih menjadi anggota Paskibraka, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Jika tidak ada OAP murni yang memenuhi syarat, maka kami prioritaskan yang merupakan peranakan atau turunan Papua," kata Kawer.

Ia menambahkan, peserta dari Kabupaten Manokwari menjadi penyumbang terbanyak dalam seleksi tahun ini. 

Sementara sebagian besar kabupaten lainnya hanya mengirimkan sepasang calon putra dan putri. Hanya Kabupaten Pegunungan Arfak yang tahun ini tidak mengirimkan perwakilan.

"Kalau bisa ada OAP dari kabupaten lain yang sekolah di Manokwari, dan memenuhi syarat, kami juga beri peluang untuk mewakili kabupaten asalnya. Harapan kami besar agar dari hasil seleksi ini ada OAP yang bisa lolos ke tingkat nasional," tutup Kawer.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved