LBH EZRA Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Teluk Bintuni: Kitong Pu Jago Hanya Sebelum Ditangkap

TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) EZRA menyosialisasikan soal bahaya narkoba untuk remaja dan pemuda di Kampung Lama, Distrik Bintuni Timur, Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (30/7/2025). 

Sementara Ketua LBH EZRA, Daud Daniel Balubun, mengatakan ada dampak hukum bertahun-tahun bagi pengguna narkoba. 

"Kalau kita bermasalah, kitong pu jago hanya sebelum ditangkap. Kalau sudah dapat tangkap dan ditahan, segala dunia rasa kiamat," katanya kepada pemuda dan remaja.

Menurut Daud Daniel Balubun, Kampung Lama termasuk satu di antara lokasi rawan penyalahgunaan narkoba.

"Saya bicara begini, karena kami mendampingi (tersangka kasus narkoba) paling banyak kejadiannya di sekitar sini," ujarnya.

Baca juga: Mantan Kapolres Ngada Mulai Disidang karena Kasus Narkoba dan Tindakan Asusila

Bahkan dari catatan dan pemetaan kepolisian, ucapnya, wilayah Awarepi sampai GOR Kampung Lama menjadi kawasan peredaran narkoba.

Ia pun mengajak remaja dan pemuda di Kampung Lama agar menghindari pemakaian narboba.

Anggota LBH EZRA, Sartika Ningsih, menyebut satu di antara dampak penggunaan narkoba adalah menurunnya fungsi otak dan gangguan mental. 

"Dalam jangka panjang, penggunaan narkoba meningkatkan risiko gangguan seperti depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian," katanya. 

Baca juga: Tim Opsnal Narkoba Polda Papua Barat Bekuk Pria Pembawa 1,6 Kilogram Ganja di Manokwari 

Kerusakan organ akibat narkoba merusak struktur dan fungsi otak secara keseluruhan.

Dampaknya, seseorang bisa kehilangan kemampuan belajar, kemampuan untuk ingat, dan kemampuan membuat keputusan. 

"Terhadap fisik kita, narkoba juga sangat berdampak. Teman-teman yang masih muda akan terlihat lebih tua dari umurnya kalau mengonsumsi narkoba," kata Sartika. 

Sosialisasi ini ditutup pernyataan bersama 'menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba'.