TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Pedagang ikan dan sayur di Pasar Modern Rufei, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat, mengeluh terkait lokasi yang sepi pembeli.
Kondisi itu terkuak setelah dikunjungi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong, George Yarangga dan rombongan.
Seorang Pedagang Ikan di Pasar Modern Rufei Jumardi (32) mengaku, selama pindah di lokasi baru dagangannya tak kunjung laku dijual.
"Bagaimana mau laku, ada pasar (Boswesen) di luar, harusnya dibongkar sehingga semuanya jadi satu," ujar Jumardi, Rabu (31/8/2022).
Ia mengaku, kondisi ini sudah terjadi sekira 10 hari lalu saat direlokasi dari Pasar Boswesen yang lama.
"Kasian dagangan (ikan) kami yang dijual sampai membusuk tidak ada pembelinya," tuturnya.
Baca juga: Pegadaian Cabang Sorong Salurkan Bantuan ke 8 Titik Banjir dan Longsor
Jumardi menuturkan, penjualannya saat ini di Pasar Modern Rufei hanya sekira Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu.
Lain halnya dengan pendapatannya saat masih berjualan di Pasar Boswesen, Sorong.
"Penghasilan lebih banyak di Boswesen malah bisa membiayai tiga orang anak, tapi kalau sekarang tidak bisa," ucapnya.
Jangankan biaya sekolah, sewa rumah pun sudah sulit karena penghasilannya tidak sebanding dengan ditempat lama.
Hal senada dialami oleh seorang Pedagang Ikan di Pasar Modern Rufei Sorong, Arfan (34).
"Penghasilan di Boswesen lebih banyak, karena dia masih bertahan sehingga semua pembeli lari ke sana," jelasnya.
"Di sini lebih banyak ikan busuk karena pembelinya sepi."
Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Gelar Blusukan ke Pasar Boswesen: Harus Relokasi ke Pasar Rufei
Pria asal Kokoda itu mengaku, saat berjualan di Pasar Modern Rufei lebih banyak ruginya ketimbang pendapatan.
"Sudah sampai dua Minggu ini pendapatan pedagang sangat sedikit tidak seperti di sana," pungkasnya.