Wanita di Sorong Diamuk Massa

Peran Pelaku Pembakaran Wanita di Sorong Mulai Terungkap, Ada yang Pukul Korban Pakai Palu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi garis polisi - Kronologi kasus pembakaran seorang wanita berinisial WS (40), di Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya, satu-persatu mulai terbongkar.

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Kronologi kasus pembakaran Wage Suti alias WS (40), di Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya, satu-persatu mulai terbongkar.

Hingga berita ini dimuat, polisi telah menangkap sembilan orang yang berperan dalam kasus tersebut.

Hal itu disampaikan Plh Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota Iptu Ade Andini, di Mapolresta Sorong Kota.

Baca juga: Komnas Perempuan Minta Polisi Segera Ungkap Pelaku Bakar Wanita ODGJ di Sorong: Tindakan Femisida

"Dari sembilan orang yang diamankan kita sudah dapat beberapa peran dan sekarang terungkap," ujar Ade, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (10/2/2023).

Terbaru, ada seorang pelaku yang diamankan di di Mapolresta Sorong Kota, terungkap melakukan pemukulan di areal vital korban.

"Bahkan ada salah satu terduga pelaku memukul (dengan) palu di areal vital korban."

"Yang diduga memukul areal vital korban itu dia berinisial RR dan sudah kita amankan," ungkapnya.

"Yang menyiram setra membakar ada beberapa saja, kalau melakukan pemukulan itu banyak, termasuk RR," ungkapnya.

Hingga kini, RR tengah menjalani proses hukum di Mapolresta Sorong Kota dengan para terduga pelaku lainnya.

KRIMINAL - Sejumlah warga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membakar seorang wanita hidup-hidup di Kilometer 7 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/1/2023). ((dok Warga))

Komnas Perempuan Sebut Femisida

Tak hanya itu, Komnas Perempuan mengecam tindakan main hakim sendiri atas dasar prasangka terhadap Wage Suti (40) seorang wanita kemudian dibakar hidup-hidup di Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya, hingga tewas.

Hal itu diungkapkan Komisioner Komnas Perempuan Rainy Hutabarat.

"Kami dari Komnas Perempuan mengecam tindakan main hakim sendiri oleh sejumlah orang di Sorong, hingga korban meninggal dunia," ujar Rainy, kepada TribunPapuBarat.com, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Diduga Ikut Siram Bensin ke Tubuh Wanita ODGJ, Pemuda Ini Jadi Buronan Polresta Sorong Kota

Komnas Perempuan mencatat bahwa kasus pembunuhan ini menambah deret kasus femisida atau pembunuhan berbasis gender terhadap perempuan.

"Kasus yang terjadi di Sorong menambah daftar (deretan) peristiwa femisida atau pembunuhan berbasis gender di Indonesia," tuturnya.

Tak hanya itu, peristiwa tersebut juga menambah kasus stigma dan ketidakpahaman kepada orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

"Dari informasi awal, perempuan yang menjadi korban dituduh menculik anak kemudian dianiaya dan dibuka bajunya, selanjutnya dibakar hidup-hidup," ungkapnya.

"Kejadian yang sangat keji itu membuat perempuan tersebut justru mengalami kekerasan berlapis-lapis."

Melihat hal itu, Komnas Perempuan mendorong kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan memproses hukum kepada pelakunya.

"Kita meminta agar kepolisian memutus impunitas kepada pelaku main hakim sendiri dan femisida, serta memulihkan nama baik korban," tegas Rainy.

Komnas Perempuan juga mendorong semua pihak di Sorong dan daerah lain agar turut membantu pemulihan nama baik keluarga korban.(*)