TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Fakfak Constantinus Nimbitkindit mengatakan, revitalisasi Masjid Patimburak nantinya akan memiliki dampak ekonomi bagi warga lokal.
"Saya berharap dan tentunya dengan merevitalisasi Masjid Patimburak, maka akan berdampak secara ekonomi kepada masyarakat setempat juga," kata Constantinus Nimbitkindit saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Minggu (20/8/2023).
Revitalisasi itu juga merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah, menjadikan Masjid Patimburak sebagai cagar budaya nasional.
Baca juga: Masjid Ridwanul Bahri Manokwari Berkurban 23 Ekor Sapi untuk 1500 Umat Muslim maupun Non-muslim
Baca juga: Bertemu Kepala Kampung se-Distrik Kokas, Disparbud Fakfak Bahas Revitalisasi Masjid Tua Patimburak
Oleh sebab itu, diharapkan dari proses revitalisasi ini, semua pihak ambil bagian.
"Masjid Patimburak tentu milik semua orang Fakfak. Kita patut turut terlibat aktif dan harus partisipatif," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya revitalisasi tentu akan meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Guna mengetahui sejarah masjid tertua di Tanah Papua itu.
"Tentu mama-mama punya usaha mungkin jagung bakar atau dagangan lainnya di sekitar situ bisa ikut terangkat, banyak pengunjung berarti banyak juga yang nanti akan belanja," ucapnya.
Lanjut dia, masyarakat perlu untuk terus didorong bagaimana menyediakan oleh-oleh baik itu makanan lokal atau bisa juga cinderamata.
"Ini baru kita punya wisata akan lebih hidup dan maju. Makanya saya minta semua pihak untuk berpartisipasi," tuturnya.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat pihaknya akan turun langsung ke Masjid Tua Patimburak dan mengumpulkan masyarakat adat untuk berdiskusi.
"Kami berharap niat baik pemerintah untuk dapat menghidupkan pariwisata, khususnya wisata religi di Fakfak dapat didukung dan semua terlibat dengan baik," pungkasnya.
(*)