Berita Tambrauw

Melalui Kelompok Usaha Keripik Weu, Ester Yesnath Tingkatkan Perekomian Warga Kampung Womom

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mama Ester saat menggoreng keripik pisang di rumahnya beberapa waktu lalu.

“Kalau mama punya tidak ada, berarti beli dari keluarga. Tapi mama pilih keladi yang besar,” kata Mama Ester.

Proses pengelolaan keripik dilakukan Mama Ester sendiri. Mulai dari pemilihan bahan baku, membersihkan bahan baku hingga pengemasan dalam plastik.

Keripik pisang dan keladi yang telah dikemas ke dalam plastik berukuran 10x25 cm dijual denga harga Rp 10 ribu.

Mama Ester pun mejual keripik olahannya itu di kios miliknya.

Selain itu, Mama Ester juga menitip keripik olahannya itu di Kapal Sabuk Nusantara 112.

“Sudah 170 bungkus yang dipasarkan sejak April hingga Oktober,” ungkapnya.

Sebagai penggerak kelompok usaha, Mama Ester tak egois mengambil keuntungan sendiri.

Orderan yang diterima, dibagikan ke anggota kelompok lainnya.

Hal ini Mama Ester lakukan sebagai bentuk bisnis yang baik agar anggota kelompok maju. 

Sehingga perekonomian dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

(*)