Berita Fakfak

21 Warga Binaan Lapas Fakfak Khatam Al-Qur'an, Jaka Prihatin: Tak Ada Kata Terlambat 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAPAS FAKFAK - Sebanyak 21 warga binaan di Lapas Fakfak mengikuti acara wisuda dan khatam Al-Qur'an sebagai bagian dari program Lapas untuk meningkatkan nilai spiritualitas, Jumat (15/12/2023).

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Sebanyak 21 warga binaan pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Fakfak Papua Barat akhirnya wisuda atau khatam Al-Quran. 

Kepala Lapas Fakfak, Jaka Prihatin menyebutkan tak ada kata terlambat bagi para santri yang merupakan warga binaan tersebut. 

"Hari ini, kami melaksanakan wisuda Al-Quran bagi 21 orang warga binaan kami, acara ini mengambil tema tidak ada kata terlambat bagiku," ujar Jaka. 

Baca juga: Lewat Klinik Mehak, Lapas Fakfak Beri Pelayanan Kesehatan bagi Warga Binaan 

Baca juga: Lapas Fakfak dan CV Hiriembuk Teken MoU Pengadaan Bama Warga Binaan Pemasyarakatan

Jaka mengatakan, wisuda atau khataman Al-Qur'an bagi para warga binaan di Lapas Kelas IIB Fakfak tersebut merupakan wujud kepedulian pihaknya. 

"Kita berharap tentu nilai-nilai spiritualitas itu ditanamkan juga di Lapas sini, dan mereka setelah keluar nantinya bisa mengaplikasikannya juga di tengah kehidupan bermasyarakat," jelasnya. 

Ia menyebutkan, Lapas Kelas IIB Fakfak juga turut bekerjasama dengan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) untuk memberikan bantuan kitab suci Al-Qur'an dan sajadah bagi para peserta khataman.

"Kami berharap ini bisa dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat bernilai amal paham di mata yang maha kuasa," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Jaka mengingatkan kepada khalayak agar tidak mendiskriminasi para warga binaan apabila telah keluar dan berbaur dengan masyarakat. 

"Tentu di dalam hidup ini, kita masing-masing punya pembelajaran tersendiri dan mereka yang berada di Lapas tentu sedang belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi," tekannya.

Sebelum diketahui, Lapas Fakfak juga aktif membekali para warga binaannya dengan mengasah kemampuan. 

"Salah satunya kami pernah mengajari warga binaan untuk membuat sofa dan ini bisa dijadikan mereka sebagai modal untuk berwirausaha suatu saat nanti," tandasnya.

(*)