Kisah Ruth Inanosa, Mahasiswi asal Teluk Bintuni Ukir Prestasi di Newcastle University Inggris

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruth Inanosa, mahasiswi jurusan Business Marketing and Management di Newcastle University.

TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Mahasiswi asal Teluk Bintuni, Papua Barat, mengukir impian di Inggris.

Namanya Ruth Inanosa. Ia sedang menempuh pendidikan sarjana di Newcastle University jurusan Business Marketing and Management.

Dalam hitungan bulan, ia akan menyandang gelar sarjana dari kampung di Inggris itu.

"Puji Tuhan, pada Juli 2025 diwisuda, mohon doa," kata Ruth Inanosa saat diwawancarai melalui telepon, Selasa (1/4/2025).

Ia tercatat sebagai satu dari 28.796 lulusan (21.946 sarjana dan 6.849 pascasarjana) yang meraih prestasi akademik di Newcastle University.

Ruth mengaku meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,3 dari skala 4.

Baca juga: Lolos ke Italia, Mahasiswi UNIPA Julianita Adriance Teriak Tengah Malam, Satu Rumah Terbangun

 

Berkat pencapaian tersebut, ia akan melanjutkan program magister (S2) di kampus yang samaccc.

"Saya telah dinyatakan diterima pada jenjang S2 (conditional) Newcastle University tahun 2025, mohon dukungan doa," ujar Ruth Inanosa.

Ia berharap makin banyak anak-anak Papua Barat, khusus dari Teluk Bintuni, yang bisa bersaing dengan mahasiswa dari berbagai negara di luar negeri.

"Saya sangat bersukacita kalau ada anak-anak 7 suku Teluk Bintuni atau anak-anak dari Papua Barat, terutama perempuan, yang sekolah di Inggris atau negara lain," katanya.

Ia menyebut beberapa syarat untuk kuliah di luar negeri antara lain kesiapan mental, kemauan beradaptasi, dan kebiasaan untuk belajar secara mandiri. 

Tentu saja, ucapnya, calon mahasiswa harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

Baca juga: Viral Mahasiswi Indonesia Jadi Petani Paruh Waktu di Jepang, Dapat Bayaran Rp 1,3 Juta per Hari

"Peluang itu ada, yang penting kita siapkan diri dengan baik dan berani mengambil langkah," kata Ruth Inanosa.

Ruth mengakui kuliah di luar negeri, termasuk di Newcastle University, bisa mencapai ratusan juta per tahun.

Semua biaya itu, ucapnya, bisa tertutup dengan cara mencari beasiswa.

"Saat ini tersedia banyak beasiswa potensial, termasuk dari pemerintah daerah," ujar Ruth Inanosa.

Mahasiswi asal Teluk Bintuni mengaku mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk menempuh pendidikan di Inggris. 

Karena itu, Ruth berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Papua Barat serta pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.

Tempat Ruth menimba ilmu, Newcastle University, menempati peringkat ke-129 dunia 2025 berdasarkan pe-ranking-an dari Quacquarelli Symonds (QS).